REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akun Instagram Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia di Jakarta digeruduk warganet Indonesia. Hal itu imbas pembiaran aparat keamanan Swedia yang menjaga pemimpin parpol sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Denmark, Rasmus Paludan, ketika membakar Alquran di depan kantor Kedubes Turki di Stockholm, Sabtu (21/1/2023).
Warganet yang geram menumpahkan uneg-unegnya di kolom komentar Instagram @swedenjakarta. Dilihat Republika.co.id pada Rabu (25/1/2023), di unggahan terbaru yang dibuat lima hari lalu, setidaknya ada 500-an komentar yang mempertanyakan sikap Kedubes Swedia.
Baca: Perancang Drone TB-2 Bayraktar Kecam Swedia Biarkan Pendemo Bakar Alquran
Hampir semua menggugat sikap pemerintah yang mengizinkan Paludan sampai membuat tindakan provokatif, yang menyakiti umat Islam. "Burning the holy Quran is crime and terrorist!" kata salah satu warganet. "Ditunggu permintaan maafnya," kata komentar lainnya.
"Shame on you Sweden," begitu komentar warganet. "Pulang-pulang, urusi dulu negaramu," ucap warganet yang geram.
Baca: Kemenlu Rusia Kutuk Swedia Izinkan Politikus Denmark Bakar Alquran di Stockholm
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menjadwalkan untuk memanggil Duta Besar Swedia untuk Indonesia Marina Berg. Langkah itu sebagai bentuk protes Indonesia menyusul insiden pembakaran Alquran di Stockholm, Swedia, akhir pekan lalu.
Rencana pemanggilan dubes Swedia dikonfirmasi oleh Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah melalui pesan singkat pada Selasa. "Ya, waktunya menyesuaikan (jadwal) pejabat Kemlu RI dengan dubes Swedia," tutur Faizasyah di Jakarta, Selasa (24/1/2023).
Baca: Swedia Anggap Pembakaran Alquran Sebagai Kebebasan Berekspresi