REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengarah (SC) Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) Erick Thohir mengatakan, peringatan satu abad pada 7 Februari 2023 akan menjadi momentum bersejarah bagi NU. Erick menyampaikan, seratus tahun perjalanan NU telah memberikan banyak kontribusi bagi umat dan bangsa.
"NU selama ini telah memiliki fondasi dan napas NKRI dan menjaga pancasila selama seratus tahun," ujar Erick saat menghadiri ramah tamah dan konferensi pers dengan artis pendukung resepsi puncak satu abad NU di Jakarta, Jumat (27/1/2022).
Pria kelahiran Jakarta itu sependapat dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf bahwa NU ke depan perlu memperbarui energi dalam menjaga dan memajukan bangsa.
"Karena fondasi dan napasnya ada, tapi energinya kadang-kadang kalau sudah 100 tahun menurun, nah ini lah didorong lagi sesuai dengan perubahan peradaban," ucap Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) tersebut.
Untuk itu, Erick sampaikan, NU mengambil sejumlah isu terkini dalam sembilan program prioritas untuk rangkaian peringatan satu abad NU. Contohnya, NU Women Festival pada 15 Oktober 2022 di Jakarta, Religion 20 (R20) pada 1-4 November 2022 di Nusa Dua, Bali, NU Tech pada 19 Desember 2022 di Malang, Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi pada 9 Januari 2023, Porseni NU pada 14-21 Januari 2023 di Stadion Sriwedari, Solo, hingga NU Festival 2023 pada 20-23 Januari 2023 di Jakarta.
"Jangan sampai dengan perubahan zaman yang kita hadapi ini, kita tidak siap. Islam sebagai bagian dari perubahan yang sudah selalu terjadi berabad-abad memang tidak bisa ditinggalkan, tetapi harus menjadi tumpuan kegiatan keagamaan, ekonomi, kebudayaan, bahkan yang terpenting, kehidupan," kata Erick. Acara ini juga dihadiri Addie MS, Denny Malik, Tohpati, hingga Bimbim Slank.