REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Keberadaan BUMN dinilai bisa memberi dampak positif bagi masyarakat di Indonesia. Terutama BUMN-BUMN yang terlibat di pembangunan infrastruktur, seperti Adhi Karya.
“Kita akan dorong agar BUMN menjadi lebih baik,” kata anggota DPR RI Komisi VI, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), dalam siaran pers, Senin (30/1/2023). Eko menyampaikan itu di acara Sosialisasi Peran BUMN Karya Bagi Pembangunan Ibukota Nusantara (IKN) di Graha Komando Jakarta Timur, Ahad ( 29/1/2023)
Sekretaris FPAN DPR itu menjelaskan, Adhi Karya yang berdiri sejak 1960 merupakan nasionalisasi perusahaan Belanda dan merupakan perusahaan konstruksi pertama yang melantai di bursa Efek sejak tanggal 18 Maret 2002. Sudah banyak yang dibangun oleh Adhi Karya ini seperti Stadion Utama Gelora Bung Karno, Masjid Istiqlal, Monumen Nasional (Monas), Jembatan Barito, Jembatan Suramadu. Sekarang Adhi Karya sendiri ada 180 proyek yang sedang berjalan.
"Peran Adhi Karya pada proses pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) sangatlah besar. Kita juga mendengar bagaimana BUMN Karya, seperti Adhi Karya, ini akan membangun segala macam infrastruktur yang keren dan berkualitas di Ibu Kota Nusantara (IKN),” ungkap Eko Patrio.
Adhi Karya, kata Eko, mendapatkan tanggung jawab sebagai kontraktor yang turut berkontribusi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Adhi Karya sendiri telah mendapatkan empat kontrak pembangunan infrastruktur di IKN, di antaranya 22 Tower Hunian Pekerja, Pelindung Fender Jembatan Pulau Balang, Jalan Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau dan Rumah Tapak Kedinasan di IKN Nusantara.
Proyek-proyek yang dikerjakan oleh Adhi Karya ini, menurut Eko, cukup strategis. Di antaranya Tol Seksi 3A Segmen Karangjoang-KTT Kariangau. Tol ini akan mempercepat konektivitas wilayah dan distribusi barang yang semakin lebih mudah dan cepat.
"Selain kebutuhan akses di pembangunan IKN, pembangunan Tol juga dapat menghasilkan multiplier effect. Salah satunya penyerapan tenaga kerja di daerah sekitar pembangunan,” ungkapnya.
Perolehan kontrak dari pembangunan IKN diharapkan akan terus bertambah seiring proses pelelangan yang masih diikuti oleh Adhi Karya. Direncanakan rusun tersebut terdiri atas 22 tower, memiliki empat lantai yang dapat menampung 17 ribu pekerja atau minimal 15.600 tenaga kerja. Fasilitas yang disediakan nantinya mencakup meubelair, unit kesehatan, kantin, toko, tempat ibadah, dan building management.