REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Muslim Eropa (EMF) mengutuk insiden pembakaran Alquran yang terjadi baru-baru ini di Swedia, Denmark, dan Belanda.
Dilansir di Anadolu Agency, Kamis (2/2/2023), tindakan pembakaran Alquran itu telah menuai protes luas dari Turki dan lainnya di dunia Muslim. Berbicara pada konferensi pers di kota metropolitan Turki Istanbul Kepala EMF Abdul-Wakhed Niyazov mengatakan beberapa elemen di Eropa berniat untuk menciptakan "medan perang kedua" di benua itu.
“Muslim Eropa menyuarakan kehadiran mereka, dan peran mereka di Eropa semakin berkembang. Provokasi ini berusaha mengurangi peran mereka di Eropa,” kata Niyazov.
Dia mengatakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah menjadi yang paling vokal dalam mengutuk penodaan kitab suci. Dia juga berharap kepala negara-negara Islam bersuara lantang mengutuk dan mengambil tindakan atas pembakaran Alquran.