Kamis 02 Feb 2023 20:15 WIB

Ini Delapan Pandangan WHO Terkait Situasi Terkini Pandemi Covid-19

Pertemuan Emergency Comitte WHO hasilkan delapan padangan terkait pandemi Covid-19.

Red: Nora Azizah
Pakar kemukakan delapan pandangan hasil pertemuan Emergency Committe WHO dalam menyikapi situasi pandemi COVID-19 terkini di dunia. (Foto: warga Jakarta masih menggunakan masker di tengah transisi menuju endemi Covid-19)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pakar kemukakan delapan pandangan hasil pertemuan Emergency Committe WHO dalam menyikapi situasi pandemi COVID-19 terkini di dunia. (Foto: warga Jakarta masih menggunakan masker di tengah transisi menuju endemi Covid-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan sekaligus Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan delapan pandangan hasil pertemuan Emergency Committe WHO dalam menyikapi situasi pandemi COVID-19 terkini di dunia. "Emergency Committe WHO pada pertemuan selama tiga hari sejak 30 Januari 2023 masih tetap menyatakan COVID-19 dalam situasi Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)," kata Tjandra Yoga Aditama yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (2/2/2023).

Emergency Committe adalah suatu komite yang dibentuk WHO untuk menganalisa dan memberi masukan kepada WHO terkait kebijakan yang perlu ditempuh dalam menghadapi penyakit menular yang berpotensi menyebar secara internasional. Anggotanya adalah para pakar yang bukan staf WHO.

Baca Juga

"Saya pernah menjadi anggota Emergency Commite WHO untuk MERS CoV, sebelum saya menjadi Direktur di WHO Asia tenggara," katanya.

Tjandra mengatakan, pertemuan Emergency Committe COVID-19 yang semula diharapkan memberi panduan tentang berakhirnya pandemi, justru masih mengkhawatirkan delapan hal penting yang perlu menjadi pertimbangan seluruh negara, termasuk Indonesia. Pertama, risiko COVID-19 masih cukup tinggi, kematian akibat penyakit tersebut masih jauh lebih tinggi dari kematian akibat berbagai penyakit paru lainnya.