Ahad 05 Feb 2023 20:22 WIB

Menko Airlangga Tekankan, Perekonomian Nasional tak Hanya Soal Tumbuh Positif

Pertumbuhan ekonomi harus meningkatkan lapangan kerja.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.
Foto: Pertamina
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) yang dikenal dengan Injourney, melalui anak perusahaannya PT Hotel Indonesia Natour (HIN), bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika - Indonesia Healthcare Corporation (IHC) tengah membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata pertama di Indonesia, berlokasi di Sanur, Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 sebesar 5,3 persen year on year (yoy). Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang positif di tengah tantangan global pun disorot dunia.

Melihat itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang membidangi kebijakan dan strategi perekonomian nasional terus bertekad memberikan kinerja terbaik bagi kemajuan perekonomian Indonesia. Pada akhir 2022, capain kinerja Kemenko Perekonomian ditandai pula dengan keberhasilan mengawal Sherpa Track dalam hajatan akbar Presidensi G20 Indonesia.

Baca Juga

Dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua I Sherpa Track, peran penting Kemenko Perekonomian dinilai meningkatkan kepercayaan dunia kepada Indonesia dan meyakinkan para investor. Berbagai perjanjian ekonomi dan komitmen internasional juga dihasilkan dalam KTT G20 di Bali pada November tahun lalu.

Guna meneruskan kinerja impresif perekonomian nasional dan mempertahankan momentum Indonesia yang tengah menjadi perhatian dunia, segenap jajaran Kemenko Perekonomian menggelar Leaders’ Offsite Meeting (LOM) di Denpasar, Bali, Sabtu (4/2). Airlangga yang memimpin pertemuan tersebut menyatakan, pertemuan kali ini bernilai strategis karena 2023 merupakan tahun penting.

Kinerja dan capaian pada 2023 dinilai akan menjadi legacy. Airlangga pun menekankan, pertumbuhan ekonomi nasional tidak hanya tentang tumbuh positif, tetapi juga harus menjadi pertumbuhan yang berkualitas yakni dapat menciptakan multiplier effect.

“pada 2023 ini adalah tahun yang menentukan Indonesia bisa bertahan menjadi sorotan dunia atau tidak,” tegas dia dalam siaran pers, Ahad (5/2/2023).

Dalam pertemuan yang sekaligus merupakan rangkaian kunjungan kerja meninjau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bali, Menko Airlangga menyampaikan trickle down effect dari pertumbuhan ekonomi harus ada, salah satunya karena lapangan kerja di berbagai sektor sangat penting bagi masyarakat.

Ia mengarahkan, kemitraan yang dijalin Kemenko Perekonomian dengan Kementerian/Lembaga untuk perluasan lapangan kerja harus terus didorong. Selain itu, kinerja di berbagai isu strategis juga harus dimaksimalkan, termasuk Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, di mana Menko Airlangga juga berperan sebagai Ketua Dewan Ekonomi Masyarakat ASEAN.

“LOM ini diharapkan beberapa hal yang strategis kita bisa prioritaskan,” tuturnya.

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso dalam pertemuan tersebut menyampaikan, LOM Kemenko Perekonomian kali ini digelar untuk penyampaian capaian kinerja tahun 2022 dan rencana kerja pada 2023. Pertemuan yang dihadiri oleh seluruh Pejabat Eselon I, Staf Khusus, Tim Asistensi, Tim Ahli, dan Pejabat Eselon II Kemenko Perekonomian tersebut berlangsung dalam suasana penuh kehangatan dan keakraban.

“Hasil LOM kami tuangkan dalam berita acara. Ini menjadi referensi utama untuk program kerja dan kebijakan kita di tahun 2023,” tutur dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement