Selasa 07 Feb 2023 10:50 WIB

Cadangan Devisa Januari 2023 Meningkat Capai Rp 2.111,8 Triliun

Devisa naik karena penerbitan global bond pemerintah, penerimaan pajak dan jasa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Lida Puspaningtyas
Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di Pooling Cash Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 stagnan sebesar 132,2 miliar dollar AS jika dibandingkan pada Juli lalu yang juga sebesar 132,2 miliar dollar AS.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di Pooling Cash Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (8/9/2022). Bank Indonesia (BI) mencatat cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2022 stagnan sebesar 132,2 miliar dollar AS jika dibandingkan pada Juli lalu yang juga sebesar 132,2 miliar dollar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mencatat peningkatan cadangan devisa pada Januari 2023. Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2023 mencapai 139,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp 2.111,8 triliun.

"Cadangan devisa ini meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Desember 2022 sebesar 137,2 miliar dolar AS," kata Erwin dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (7/2/2023).

Baca Juga

Dia menjelaskan, peningkatan posisi cadangan devisa pada Januari 2023 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah. Selain itu juga dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa.

Erwin menambahkan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Selain itu juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.

"Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," jelas Erwin.

Bank Indonesia memandang ke depan cadangan devisa tetap memadai. Dia menuturkan, optimisme tersebut didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan guna mendukung proses pemulihan ekonomi nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement