Kamis 09 Feb 2023 05:55 WIB

Pameran Terbesar Karya Pelukis Vermeer di Museum Belanda

Sebanyak 28 lukisan karya Johannes Vermeer dipajang di Rijksmuseum, Belanda

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Rijksmuseum di Belanda
Foto: Wikipedia
Rijksmuseum di Belanda

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Sebanyak 28 lukisan karya Johannes Vermeer dipajang di Rijksmuseum di Amsterdam, Belanda, pekan ini. Acara ini menjadi pameran terbesar karya-karya master Belanda abad ke-17 yang dikenal karena keahliannya dalam menampilkan pemandangan rumah tangga yang ringan dan intim.

Pameran itu mengumpulkan setengah dari karya-karya yang diperkirakan pernah dilukis oleh pelukis yang meninggal pada usia 43 tahun itu. Dia dikenal sebagai pelukis yang  bekerja dengan lambat dan tiga perempat dari yang masih ada. Dia mungkin tidak pernah melihat begitu banyak karyanya sendiri pada satu waktu.

Direktur Rijksmuseum Taco Dibbits menyatakan, Vermeer adalah seorang pria yang tinggal dengan keluarga besar dan memiliki kehidupan yang sibuk sebagai pedagang seni. Namun, dia masih berhasil secara obsesif menyempurnakan karya keindahan yang tenang, bermandikan cahaya yang ditampilkan dengan akurasi fotografi.

"Ini ... fokus dan ketenangan penuh dalam lukisannya yang masih kita cintai sampai sekarang," kata Dibbits.

Bersamaan dengan karya-karya terkenal seperti "Girl With A Pearl Earring" (1664) dan "The Milkmaid" (1659), pameran ini menampilkan dua lukisan luar ruangan Vermeer yang terkenal. Beberapa kanvas besar dan serangkaian potret perempuan, termasuk yang sedang bermain instrumen, membaca, dan bekerja.

"Apa yang cukup mengejutkan ketika Anda melihat Vermeer, dalam lukisannya kebanyakan perempuan yang menjadi protagonisnya," kata kurator Pieter Roelofs mencatat bahwa Vermeer memiliki tujuh anak perempuan.

Meskipun tidak ada surat yang ditulis Vermeer, dokumen kuncinya adalah inventarisasi harta benda yang dibuat setelah kematiannya, yang membuat keluarganya berutang. Furnitur dan banyak objek yang disebutkan dalam daftar muncul di lukisan.

Roelofs mengatakan, kemajuan besar telah dibuat dalam memahami bagaimana Vermeer bekerja. Salah satunya mengidentifikasi lubang kecil pada titik fokus di beberapa lukisan seperti "The Milkmaid", bagian dari sistem string yang digunakannya untuk membantu memastikan perspektif yang sempurna.

Seniman dan cendekiawan memperdebatkan apakah Vermeer mungkin menggunakan 'kamera obscura', cikal bakal kamera foto modern. Roelofs mengatakan, karya Vermeer lebih dari sesuatu yang dapat dibuat oleh mata yang bagus dan tangan yang terampil.

Analisis terbaru menunjukkan, komposisi "The Milkmaid" berubah beberapa kali, terutama dengan menghapus beberapa hal untuk menyederhanakannya. "Itulah Vermeer: itu tidak pernah cukup baik dan dia terus mengerjakannya sampai dia pikir itu cukup untuk diserahkan kepada klien," kata Roelofs.

Penulis Girl with a Pearl Earring Tracy Chevalier mengatakan, pameran tersebut membangkitkan citra Vermeer sebagai laki-laki pendiam yang menyimpan rahasia yang tidak diketahui orang lain. "Lukisannya sangat sepi dan tidak ada anak-anak... dia pasti telah mengotak-ngotakan hidupnya dan berkata 'tidak, tidak ada anak di studio'," ujarnya.

Museum di Jerman, Prancis, Jepang, Inggris, Irlandia, dan Amerika Serikat berkontribusi pada pameran tersebut. Acara ini dibuka pada Jumat (10/2/2023) dan berlangsung hingga Juni.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement