REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jepang mengaku pernah juga melihat balon serupa yang melintasi Amerika terbang di atas wilayahnya pada 2020. Media massa Jepang kini aktif mengulas peristiwa dua tahun silam di Sendai, Prefektur Miyagi. Prefektur ini berada di bagian timur Pulau Honsu yang juga tempat ibu kota Tokyo berada.
Ketika itu warga Jepang masih disibukkan pandemi Covid-19 dan suasana kecewa akibat Olimpiade 2020 ditunda yang baru digelar setahun kemudian. Ternyata, sama dengan kekhawatiran sejumlah kalangan di AS bahwa balon itu terbang di atas zona-zona pertahanan sensitif, termasuk situs peluncur peluru kendali nuklir. Balon yang terbang di Jepang juga memiliki pola lintasan seperti itu.
Miyagi adalah tempat untuk kebanyakan pangkalan udara dan pangkalan militer Pasukan Bela Diri Jepang. Ini yang lalu memunculkan kekhawatiran bahwa balon udara itu bukan balon biasa. Lintasan terbangnya seperti sudah direncanakan atau sengaja diarahkan.
Sekretaris Kabinet Jepang Hirokazu Matsuno mengatakan, ada laporan bahwa balon udara yang diduga melakukan aktivitas pengintaian pernah terbang di atas wilayah negaranya. Terkait hal itu, Jepang tengah menjalin komunikasi dengan Amerika Serikat (AS). AS baru-baru ini menembak jatuh balon udara milik Cina yang dituduh melakukan aktivitas pengintaian.
Mastsuno mengungkapkan, ada konfirmasi dugaan balon udara terbang di atas Jepang, termasuk di perairan terbuka di wilayah barat Kyushu pada 2022. Namun dia tak segera menuduh bahwa balon tersebut milik Cina.
“Kami akan terus memantau situasi dengan perhatian penuh dan mengumpulkan informasi,” ujarnya dalam pengarahan pers, Kamis (9/2/2023).