REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari mengingatkan agar seorang hamba menghadap Allah SWT dengan ihsan dan penuh kelembutan.
Sebagaimana diketahui, ihsan dari sisi bahasa artinya berbuat kebaikan. Berbuat ihsan memiliki arti bahwa kita selalu merasa diawasi Allah SWT sehingga kita takut untuk berbuat keburukan yang dilarang oleh-Nya.
مَنْ لَمْ يُقْبِلْ عَلى اللهِ بِمُلاطَفاتِ الإحْسانِ قِيدَ إلَيْهِ بِسَلاسِلِ الامْتِحانِ
"Barang siapa yang tidak menghadap kepada Allah SWT dengan pemberian yang halus, maka akan diikatkan padanya rantai-rantai ujian." (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam)
Jika kamu mengenal-Nya maka kamu akan menghadap-Nya dan beribadah kepada-Nya dengan ihsan dan penuh kelembutan. Ini adalah sifat yang sangat disukai dan diharapkan Allah SWT dari para hamba-Nya.
Allah SWT telah memberikan kamu limpahan nikmat dan rezeki. Kamu bisa bernafas karena nikmat-Nya. Kamu bisa hidup karena karunia-Nya. Oleh karena itu, janganlah menghadap-Nya kecuali dengan ihsan.
Jika kamu tidak menghadap kepada-Nya dengan ihsan, maka Allah SWT akan menguji kamu dengan berbagai musibah sehingga kamu akan mengadu kepada-Nya dengan penuh kehinaan dan kerendahan.
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang tertimpa musibah atau bencana kematian yang menghadap kepada-Nya. Seolah-olah mereka beribadah dan mengetahui detik kematian mereka.
Hendaklah berlaku ihsan dalam setiap ibadah yang kamu lakukan. Janganlah menunggu turunnya musibah terlebih dahulu. Baik dalam keadaan senang maupun menderita, ihsan itu harus terus ada dalam ibadah.
Hal ini dijelaskan Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam dengan penjelasan tambahan oleh penyusun syarah dan penerjemah Al-Hikam, D A Pakih Sati Lc dalam buku Kitab Al-Hikam dan Penjelasannya yang diterbitkan penerbit Noktah tahun 2017. Terjemah kitab Al-Hikam oleh Ustaz Bahreisy menambah penjelasan perkataan Syekh Athaillah.
Dia mengatakan, orang yang tidak sadar dzikir kepada Allah SWT ketika sehat dan banyak rezeki, maka akan dipaksa supaya dzikir ingat kepada Allah SWT dengan datangnya musibah. Maka dalam kedua hal itu, Allah SWT berkenan akan menuangkan nikmat karunia yang sebesar-besarnya kepada hamba-Nya.