Selasa 21 Feb 2023 11:37 WIB

Jakpus Sumbang 884 Ton Sampah per Hari

Pemkot Jakpus akan memperbanyak bank sampah untuk menangani 884 ton sampah.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Pekerja memisahkan tutup botol air minum plastik di Bank Sampah Induk Gesit, Kecamatan Tebet, Jakarta, Selasa (31/1/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pekerja memisahkan tutup botol air minum plastik di Bank Sampah Induk Gesit, Kecamatan Tebet, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Jakarta Pusat (Jakpus) menyumbang sebanyak 884 ton sampah per hari atau sekitar 12 persen dari total produksi sampah di DKI Jakarta. Pemerintah Kota (Pemkot) Jakpus mengatakan, akan menambah jumlah bank sampah untuk bisa memfasilitasi pengelolaan sampah di wilayah sentral Ibu Kota tersebut.

"Jumlah sampah di DKI Jakarta mencapai 7.500 ton per hari. Dari jumlah itu, 884 ton sampah di antaranya berasal dari Jakarta Pusat," kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Pusat, Edy Mulyanto di Jakarta, Selasa (21/2/2023).

Edy mengatakan, dalam pengelolaan sampah yang banyak tersebut, pihaknya melakukan pengelolaan diantaranya dengan bank sampah. Menurut catatannya, sepanjang 2022, ada sebanyak 361 bank sampah di Jakpus dengan jumlah nasabah mencapai 9.777 warga.

"361 bank sampah berhasil menyetorkan sekitar 229.958 kilogram sampah pilah ke bank sampah induk per bulan. Jumlah ini diharapkan terus bertambah," tuturnya.

Edy menuturkan, pada tahun ini, menargetkan akan menambah sebanyak 30 bank sampah di wilayahnya. Penambahan bank sampah tersebut mengikuti Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Sampah Dalam Lingkup RW. "Target tahun ini ada 30 bank sampah di tingkat RW terbentuk," kata Edy.

Dia menyebut, pihaknya melalui para penyuluh dan kepala satuan pelaksana (kasatpel) LH kecamatan tengah berupaya mengedukasi RW yang belum memiliki bank sampah. Para penyuluh dan kasatpel ditugaskan untuk dapat menyosialisasikan kepada warga sekitar mengenai pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan ekonomi tambahan bagi warga.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement