REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Erick Thohir semakin ramai terdengar di berbagai kalangan. Awalnya banyak orang mengenal dirinya sebagai pengusaha dan pebisnis. Kemudian namanya melambung sebagai presiden klub sepak bola dunia, Inter Milan.
Erick kemudian masyhur dikenal sebagai ketua komite olahraga Indonesia. Presiden Joko Widodo kemudian mempercayakannya sebagai ketua tim pemenangan pada Pemilu 2019. Kini dia menjabat dua posisi strategis, pertama adalah menteri BUMN, kedua adalah Ketua PSSI.
Berdasarkan pengalaman tersebut, banyak pihak mengapresiasi Erick Thohir sebagai figur yang banyak mewarnai pembangunan negeri ini. Keberhasilan yang diraih, membuatnya mengantongi bekal popularitas dan elektabilitas yang tinggi, sehingga sejumlah parpol ingin mengusungnya sebagai calon wakil presiden.
Melihat masifnya dukungan masyarakat kepada Erick Thohir, pengamat politik Lukman Edy mengungkapkan alasannya. Ia mengatakan masyarakat bakal melihat track record calon pemimpinnya sebelum memutus untuk mendukung.
Lukman mengatakan penilaian terhadap aspek kinerja sangat wajar dilakukan masyarakat. Hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak salah dalam memilih pemimpinnya.
Gelombang dukungan yang diberikan masyarakat membuktikan bahwa Erick Thohir telah berhasil menjadi sosok pemimpin yang banyak memberikan catatan gemilang, khususnya di BUMN. Rekam jejak Erick Thohir selama mengomandoi perusahaan-perusahaan pelat merah tersebut menjadi poin penting mengapa masyarakat memutuskan untuk mendukungnya.
"Kira-kira bisa kerja enggak ini calonnya. Prestasinya dan rekam jejaknya seperti apa, pada diri Erick Thohir menonjol aspek-aspek itu," ujar Lukman.
Prestasi Erick Thohir di BUMN memang terbilang sangat moncer. Eks Presiden Inter Milan itu mampu membuat pendapatan BUMN terus meningkat setiap tahunnya.
Sepanjang tahun 2022, Erick Thohir sukses mencatatkan laba bersih BUMN sebesar Rp303,7 triliun. Angka tersebut meningkat lebih dari seratus persen dibanding tahun sebelumnya yang berada di angka Rp125 triliun.
Erick Thohir juga tercatat di ingatan masyarakat sebagai pemimpin yang tegas dan berani mengungkap penyelewengan di BUMN. Terbukti dengan berhasil dituntaskannya kasus-kasus korupsi yang telah mengendap lama seperti yang terjadi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), PT Asabri (Persero) dan PT Garuda Indonesia, Tbk.
Selain catatan kinerja yang gemilang, Lukman melihat Erick Thohir juga memiliki komunikasi yang bagus terhadap masyarakat. Sehingga hal tersebut makin membuat masyarakat dari berbagai kelompok dan golongan mengharapkan Erick Thohir dapat memimpin Indonesia.
"Masuknya nama Erick Thohir tidak terlepas dari kinerja dan komunikasi yang dibangunnya mencerahkan banyak orang,” ujarnya.