Ahad 26 Feb 2023 15:07 WIB

Tekfin Crowdfunding Salurkan Pendanaan untuk Produksi Film

Solusi alternatif pendanaan dalam upaya mendukung pengembangan perfilman Indonesia.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi syuting film. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi pembiayaan empat produksi film Tanah Air melalui tekfin securities crowdfunding sebagai solusi alternatif pendanaan dalam upaya mendukung pengembangan perfilman Indonesia.
Foto: Wallpaper
Ilustrasi syuting film. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi pembiayaan empat produksi film Tanah Air melalui tekfin securities crowdfunding sebagai solusi alternatif pendanaan dalam upaya mendukung pengembangan perfilman Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif memfasilitasi pembiayaan empat produksi film Tanah Air melalui tekfin securities crowdfunding sebagai solusi alternatif pendanaan dalam upaya mendukung pengembangan perfilman Indonesia. Fasilitasi ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenparekraf bersama Bizhare dan Adhya Group. Pembiayaan yang akan diterima oleh empat film tersebut sebesar Rp 50 miliar. Sebanyak Rp 40 miliar akan didanai oleh Adhya Group dan Rp 10 miliar akan didanai bersama-sama dengan masyarakat melalui aplikasi Bizhare.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam peluncuran “Pembiayaan Proyek Film Perdana melalui Finscoin" akhir pekan ini mengapresiasi Bizhare dan Adhya Group yang telah menjadi mitra Kemenparekraf dalam mendukung subsektor perfilman tanah air.

Baca Juga

“Besar harapan ini bisa menciptakan ekosistem perfilman yang lebih baik dan tentunya membawa ekonomi kreatif kita yang sekarang nomor tiga dunia bisa meningkat dan membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Sudah saatnya kita menjadi destinasi perfilman dunia dan pencipta produk-produk ekonomi kreatif yang berkelas internasional,” ujar Sandiaga dalam siaran pers, Ahad (26/2/2023).

Bangkitnya subsektor film Tanah Air diharapkan dapat berdampak pada penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih banyak. Tercatat, subsektor film, animasi, dan video pada 2021 menyumbang Rp 2,69 triliun pada PDB Indonesia.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo di kesempatan yang sama menambahkan, skema pendanaan ini adalah satu terobosan yang baik. Sehingga pendanaan yang selama ini menjadi isu dalam industri film, bisa dituntaskan.

“Ke depannya kita dorong lebih banyak lagi film yang bisa didanai melalui crowdfunding dan terbuka juga untuk IP financing lainnya seperti musik dan event," ujarnya.

CEO Bizhare, Heinrich Vincent berharap kerja sama tak hanya dilakukan sekali tapi akan menjadi kolaborasi yang berkelanjutan bersama dengan pelaku usaha maupun pemerintah. Peluncuran program penggalangan dana itu diyakini menggerakkan industri film secara masif dan memberikan warna baru untuk pertumbuhan industri film di Indonesia,” katanya.

Ia menjelaskan, untuk masyarakat yang ingin berpartisipasi menjadi investor dalam program ini dapat mengunduh aplikasi Bizhare. Kemudian tinggal memilih jenis film yang akan diinvestasikan.

“Laporan keuangan, laporan perkembangan bisnisnya juga ada di dalam aplikasi. Jadi bisa dicek di mana saja secara transparan dan aman,” ujarnya.

 

Empat film yang akan mendapatkan pembiayaan adalah:

1. Mantra Surugana (Horror), Sutradara: Dyan Sunu Prastowo

2. The Hole/Bolong (Horror), Sutradara: Hanung Bramantyo

3. Tulang Belulang Tulang (Drama/Comedy), Sutradara: Sammaria Sari Simanjuntak

4. Romeo Ingkar Janji (Drama/Romance), Sutradara: Emil Heradi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement