REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengajak para santri di Pondok Pesantren Modern Sunanul Muhtadin untuk berbagi dengan korban banjir di wilayah selatan Kabupaten Gresik, Jawa Timur.
"Kami ajari para santri untuk bisa merasakan bagaimana sulitnya kehidupan masyarakat di kala banjir dan meringankan penderitaan para korban banjir," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/2/2023).
Ketua Dewan Pembina Ponpes Modern Sunanul Muhtadin itu menjelaskan bentuk kepedulian sosial itu melalui Sunanul Muhtadin Care, sebagai unit di bawah pondok pesantren.
Kata dia, para santri mengadakan bakti sosial yang ditujukan kepada warga yang terdampak. Para santri diterjunkan ke titik-titik banjir. Di antaranya di Desa Tambakberas dan Jono, Kecamatan Cerme. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembelajaran secara langsung dan menumbuhkan empati dan kepedulian sosial.
"Dengan begitu mereka bisa memiliki kepekaan sosial," ujarnya.
Dikatakan Gus Jazil, Sunanul Muhtadin Care sengaja dibentuk untuk membantu masyarakat dalam berbagai pelayanan kesehatan maupun sosial. Seperti donor darah, aksi tanggap darurat dan berbagai persoalan kebencanaan dan sosial lainnya. Diharapkan dengan kegiatan ini santri juga memiliki jiwa kepemimpinan dan kepedulian terhadap sesama sesuai dengan motto Sunanul Muhtadin Care yakni 'berbagi, berbakti, dan mengabdi'.
Salah satu santri Ponpes Rama yang ikut dalam aksi bakti sosial berbagi kepada korban banjir, mengungkapkan rasa senangnya bisa berpartisipasi langsung dalam kegiatan itu.
"Saya baru kali ini memiliki pengalaman langsung membantu korban banjir seperti sekarang ini," ungkapnya.
Warga di Desa Tambak Beras dan Jono pun merasa senang dengan kehadiran para santri yang ikut melakukan kegiatan bakti sosial tersebut.
"Jarang-jarang ada pesantren yang melakukan kegiatan sosial seperti ini. Rata-rata yang memberikan bantuan ya organisasi masyarakat atau komunitas," kata Kepala Dusun Tambakberas Umar.