Sabtu 04 Mar 2023 13:41 WIB

Pj Heru Sebut Pemprov DKI Pernah Bahas Buffer Zone dengan Pertamina

Buffer zone diusulkan 50 meter dari permukiman dengan area Pertamina Plumpang.

Rep: Eva Rianti/ Red: Erik Purnama Putra
Foto udara suasana permukiman warga yang hangus terbakar dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Foto udara suasana permukiman warga yang hangus terbakar dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengungkapkan, pihaknya pernah bersama PT Pertamina membahas tentang buffer zone atau lokasi penyangga di antara Depo Pertamina Plumpang dengan permukiman warga Koja, Jakarta Utara, untuk mencegah terjadinya bencana seperti kebakaran.

Persoalan itu telah dibahas sejak 14 tahun yang lalu. "Dulu konsepnya 2009 pemerintah daerah tentunya dengan jajaran Forkopimda usul kepada Pertamina bahwa harus ada buffer zone," kata Heru kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (4/3/2023).

Dia menjelaskan, buffer zone antara depo dan permukiman warga yang diusulkan kepada Pertamina berjarak sekitar 50 meter. Hal itu untuk mencegah agar jangan sampai terjadi korban jiwa jika sewaktu-waktu terjadi insiden besar di area Pertamina Plumpang. "Selebar 50 meter, kira-kira itu. Kita kembalikan ke Pertamina lagi," tutur Heru.

inas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara mencatat ada seribuan warga terdampak kebakaran depo Pertamina Plumpang, kawasan Rawa Badak, Kecamatan Koja, Jakarta Utara yang mengungsi. Mereka tersebar di banyak titik mulai dari Kantor PMI Jakarta Utara, Kantor Kelurahan Rawa Badak hingga sejumlah masjid.

"Jumlah pengungsi 1.085 jiwa," kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Utara, Rahmat Kristantio kepada Republika.co.id, Sabtu (4/3/2023) sekira pukul 11.00 WIB. Rahmat menyebut lokasi pengungsian ada di delapan titik.

Perinciannya, yakni di Kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta Utara berjumlah 132 jiwa, Kantor Kelurahan Rawa Badak Selatan sebanyak 79 jiwa, dan Kantor Sudinakertrans dan Energi Jakarta Utara sebanyak 74 jiwa, dan RPTRA Rasella berjumlah 356 jiwa.

Kemudian, Gedung Golkar Walang sebanyak 258 jiwa, Masjid As Sholihin sebanyak 63 Jiwa, dan Masjid Al Muhajirin berjumlah 60 Jiwa, serta Masjid Al Kuromaa 63 jiwa. Sementara itu, ada korban jiwa mencapai belasan orang dan puluhan orang mengalami luka bakar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement