Senin 06 Mar 2023 00:14 WIB

Misteri Identitas Pemilik Rubicon Mario Dandy

Mabes Polri membantah terkait pemilik Rubicon Mario Dandy yang bekerja di Inafis.

Rep: Ali Mansur/ Red: Bilal Ramadhan
Penampakan rumah kontrakan pria berinisial Ahmad Saefudin yang dicatut sebagai pemilik mobil Jeep Rubicon yang dikendarai Mario Dandy, di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3). Mabes Polri membantah terkait pemilik Rubicon Mario Dandy yang bekerja di Inafis.
Foto: Republika/Ali Mansur
Penampakan rumah kontrakan pria berinisial Ahmad Saefudin yang dicatut sebagai pemilik mobil Jeep Rubicon yang dikendarai Mario Dandy, di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3). Mabes Polri membantah terkait pemilik Rubicon Mario Dandy yang bekerja di Inafis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan menanggapi perihal nama Ahmad Saefudin (38 tahun) pemilik pertama mobil Jeep Rubicon yang diduga bekerja di Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri. Disebutnya tidak ada nama Ahmad Saefudin alias Asep di Inafis baik anggota Polri, PNS maupun pegawai honorer.

“Saat ini tidak ada nama Ahmad Saefudin baik PNS maupun PHL, sudah dicek, di Inafis," tegas Ahmad Ramadhan kepada awak media, Ahad (5/3/2023).

Baca Juga

Ramadhan mengeklaim pihaknya juga pihaknya sudah melakukan pengecekan data nama karyawan di lingkungan Inafis Mabes Polri. Sehingga dengan dia memastikan tidak ada nama Ahmad Saefudin di lingkungan Inafis Mabes Polri. Nama Ahmad Saefudin menjadi sorotan setelah tercatut sebagai pemilik awal Mobil Rubicon yang dikendarai oleh Mario Dandy Satriyo (20 tahun).

"Saya sudah cek ke staf-nya bahwa tidak ada. Dipastikan tidak ada nama Ahmad Saefudin saat ini ya," ungkap Ramadhan.

Sebelumnya, pria bernama Ahmad Saefudin tercatat sebagai pemilik mobil Jeep Rubicon berpelat nomor B 2571 PBP yang dipamerkan Mario Dandy Satriyo bekerja di Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Mabes Polri. Namun demikian belum dipastikan apakah yang bersangkutan masih bekerja di Inafis atau tidak.

"Info terakhir dia (AS) bekerja di Inafis. Sebagai honorer bukan yang sifatnya penting banget," ujar Kamso Badrudin, ketua RT 1 RW 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Jumat (3/3).

Sebelum bekerja di Inafis, kata Kamso, Ahmad Saefudin pernah berjualan kopi dan juga bekerja sebagai office boy. Menurutnya secara ekonomi yang bersangkutan juga bukan orang berada atau memiliki kemampuan untuk membeli mobil Rubicon. Maka Kamso dapat memastikan bahwa mobil mewah yang kendarai Mario pada saat peristiwa penganiayaan terhadap Crytalino David Ozora (17 tahun) bukan milik Ahmad Saefudin.

"Saya sekali lagi menyatakan itu tidak masuk akal bahwa saudara AS memiliki satu unit Rubicon. Karena kesehariannya saja dia mengendarai kendaraan roda dua," terang Kamso. 

Lanjut Kamso, tidak menutup kemungkinan kartu identitas Ahmad Saefudin dipinjam oleh pihak yang tak bertanggungjawab untuk mendapatkan atau membeli mobil Jeep Rubicon tersebut. Apalagi, Kamso mengaku mendapatkan informasi bahwa KTP Ahmad Saefudin dipinjam oleh seseorang.

"Infonya bahwa mobil Rubicon itu atau KTP itu dipinjamkan kepada si A. Itu yang saya dapat info," ungkap Kamso.

Namun Kamso tidak dapat menduga atau memastikan apakah KTP Ahmad Saefudin dipinjam oleh pejabat Inafis tempat dia bekerja. Apalagi Ahmad Saefudin sendiri sudah tidak tinggal di wilayah meski masih tercatat sebagai penduduk di RT 1 RW 1, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.

"Belum ada komunikasi, karena komunikasi saya dengan AS (terakhir) tahun 2022 pada waktu pengambilan Bansos dari pemerintah," jelas Kamso.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement