Senin 13 Mar 2023 18:38 WIB

Memiliki Jalur Perdagangan Strategis, BPIP Kuatkan JPM di Kepulauan Bangka Belitung

Bangka Belitung dianggap memiliki jalur perdagangan strategis dari berbagai negara.

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada 40 peserta Jejaring Panca Mandala (JPM) Se-Provinsi Bangka Belitung, Senin (13/3/2023).
Foto: Dok. BPIP
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada 40 peserta Jejaring Panca Mandala (JPM) Se-Provinsi Bangka Belitung, Senin (13/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKA BELITUNG -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) memberikan Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada 40 peserta Jejaring Panca Mandala (JPM) seluruh Provinsi Bangka Belitung, Senin (13/3/2023). Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Ir Prakoso, saat membuka acara mengatakan, Bangka Belitung memiliki wilayah strategis terutama dalam jalur perdagangan dari berbagai negara. 

“Saya yakin JPM Bangka Belitung akan menjadi JPM yang hebat, mengingat, selain secara geografis masuk ke dalam jalur pedagangan strategis yang menghubungkan wilayah Nusantara dengan Singapura dan Malaysia,” ujarnya, dalam keterangan tertulis, Senin. 

Baca Juga

Ia mengakui wilayah Provinsi Bangka Belitung memiliki kekayaan Sumber Daya Alam yang luar biasa, dari mulai bidang pertambangan, perkebunan,ñ pertanian, pariwisata dan lain sebagainya. Jejaring Panca Mandala (JPM) merupakan forum collaborative governance yang diinisiasi oleh dan untuk komponen masyarakat secara sukarela untuk ikut berperan menanamkan nilai-nilai Pancasila.

“Semangat gotong-royong, JPM merupakan wujud kolaborasi diantara BPIP dengan pemerintah daerah, dunia pendidikan, dunia usaha, media, dan organisasi/kelompok masyarakat untuk bersama-sama melaksanakan program-program strategis pembinaan Ideologi Pancasila,” katanya.

Sebagaimana dituliskan dalam Rencana Strategis Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Tahun 2020-2024, Program-program strategis tersebut adalah pertama revitalisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kemudian, kedua melembagakan Pancasila pada setiap peraturan perundang-undangan.

Ketiga, meningkatkan aktualisasi nilai-nilai Pancasila melalui peningkatan peran dan fungsi BPIP hingga daerah dan desa untuk mewujudkan keteladanan Pancasila. Keempat sebagai bangsa yang majemuk dan kaya akan perbedaan, kesadaran dan kemampuan untuk hidup bersama dengan harmonis dalam mewujudkan cita-cita bangsa yaitu masyarakat adil dan makmur. Kelima, meningkatkan keadilan sosial melalui pembangunan berbasis Pancasila.

Ia mengatakan, sejak 2010 pihaknya telah membentuk JPM di 11 Provinsi diantaranya Provinsi Banten, DI Yogyakarta, Sumatera Selatan, Lampung, Kalimantan Tengah, Bengkulu, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.

“Di 11 Provinsi tersebut, kami telah menyaksikan lahirnya komitmen dengan berbagai kolaborasi dari sejumlah stakeholder masing-masing daerah untuk bersama-sama BPIP melakukan pembumian Pancasila,” tegasnya.

Ia mendorong JPM yang akan dibentuk di Bangka Belitung tidak akan kalah, bahkan lebih hebat dari forum-forum JPM yang telah terbentuk di provinsi-provinsi lainnya.  Dalam kesmepatan yang sama, Direktur Hubungan Antar Lembaga dan Kerjasama BPIP Elfrida Siregar melaporkan kegiatan ini dalam menggambarkan paradigma Pembinaan Ideologi Pancasila (PIP) yang baru.

“Dimana pada masa sebelumnya PIP dilakukan secara struktural atau top down yang pada umumnya dilakukan oleh Pemerintah, maka PIP saat ini harus bersifat kolaboratif,” ujarnya.

Ia menegaskan, kerjasama PIP penting dilakukan dengan Pemerintah namun yang akan lebih efektif jika dapat berkolaborasi dengan masyarakat.

“Hal ini sekaligus perwujudan Pancasila sebagai dasar negara yang diwakili oleh keberadaan unsur pemerintah dan Pancasila sebagai falsafah hidup bangsa yang diwakili oleh keberadaan unsur-unsur masyarakat”, paparnya.

Ia berharap JPM ini menjadi komunikator dari pusat ke daerah, daerah ke pusat, fasilitator, transformator dan mediator. Adapun tahapan pembentukan JPM di tiap Provinsi antara lain yaitu tahapan pertama yang sudah dilakukan yaitu tahap pengkondisian dan sosialisasi.

“Kemudian tahap penjaringan dan seleksi calon anggota JPM; tahap penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila; Tahap Deklarasi JPM dan Penandatanganan Nota Kesepahaman BPIP dengan Pemda serta Tahap Aktivasi. Saat ini kita berada dalam tahap penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila yang dilakukan selama tiga hari”, tutupnya.

Kepala Kesatuan Bangsa dan Poltik Provinsi Bangka Belitung Ir H Toni Ha Batubara, mengapresisasi kegiatan tersebut. Ia mengaku, dengan acara tersebut merupakan langka maju dalam pembumian nilai-nilai Pancasila khususnya di daerah Bangka Belitung.

“Kita telah memasuki langkah yang maju untuk Ideologi yang maju, momentum ini tidak pernah terjadi sebelumya, ini adalah tindak lanjut Bapak Pj Gubernur dan Kepala BPIP waktu pertemuan beberpa minggu lalu”, ujarnya.

Ia berharap, 40 peserta yang mewakili Kabupaten Kota dan Perwakilan peserta dari Provinsi sebagai penyambung lindah untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat.

“Potensi Sumber Daya kita sangat banyak sebagai mata pencaharian masyarakat untuk memajukan masyarakat kita, seperti pertambangan timah, potensi pariwisata tetapi masih ada kendala yang kita hadapi”, ujarnya.

Pihaknya berharap dengan penguatan Ideologi Pancasila melalui Jejaring Panca Mandala dapat memberikan dampak baik untuk masyarakat Bangka Belitung dan umumnya Indoneisa.

“Kami berharap JPM bisa bersama-sama berkolaborasi kita mencari cara dan jalan bisa meyakin-kan masyarakat kita, bahwa Pancasila ini bisa kita dijadikan penguat dan semangat sehingga kita di Bangka Belitung bisa sejahtera,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement