REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Bandung (FEB Unisba) menggelar Seminar Internasional ‘Product Differentiation Strategy for Sustainable Development Goals on Waqf Organization (A Comparative Model Among Muslim Countries)’ yang dilaksanakan secara hybrid. Yakni, luring di Student Center Unisba dan daring melalui Zoom Meeting, belum lama ini.
Menurut Wakil Dekan I FEB Unisba Dr Tasya Aspiranti SE MSi seminar yang digelar pihaknya ini menghadirkan sembilan narasumber dari dalam dan luar negeri yang dibagi dalam dua sesi. Yakni, sesi pertama diisi oleh Prof Dr Amir Shaharuddin (University Sains Malaysia), Prof Dr Mohsin Shaikh (Dr. Viswanath Karad MITWorld Peace University, Pune), Assoc. Prof Hakimah Binti Yaacob (Universiti Islam Sultan Sharif Ali Brunei Darussalam), dan D Hassnian Ali (Minhaj University Lahore Pakistan).
Sedangkan sesi kedua kata dia, diisi nasumber terdiri dari Asep Irawan (Sinergi Foundation), Qaisar Ali, Ph.D. (Islamic Finance Researcher), Dewi Intan (Bank Syariah Indonesia), Dr. Ima Amaliah (FEB Unisba), dan Mozaudina S. (Mahasiswa Magister Akuntansi FEB Unisba).
"Meskipun konsep wakaf sudah setua Islam itu sendiri, namun tetap saja diwariskan dengan isu-isu khususnya di dunia muslim dimana seharusnya wakaf dikembangkan," ujar Tasya, Selasa (15/3).
Menurut Tasya, temuan sebelumnya telah membahas kerja sama wakaf di dunia Muslim dan bagaimana praktiknya di masa kini.
“Ada banyak masalah dan tantangan yang dihadapi industri wakaf di seluruh dunia yang diakhiri dengan menyarankan solusi untuk beberapa masalah produk wakaf, termasuk bagaimana membedakan strategi wakaf untuk tujuan pembangunan berkelanjutan yang diprogramkan,” paparnya.
Tantangan lain yang dihadapi industri wakaf, kata dia, adalah publisitas terbatas tentang konsep wakaf dan manfaatnya. “Perlu adanya upaya intensif untuk mengedukasi masyarakat tentang wakaf dalam bentuk konferensi, lokakarya, program pameran artikel di media dan media sosial serta seminar,” katanya.
Tasya menjelaskan, acara Internasional ini mempertemukan akademisi, dosen, peneliti, mahasiswa untuk memberikan isu-isu darurat apa itu diferensiasi produk Wakaf.
Melalui seminar ini, kata Tasya, FEB Unisba memiliki kesempatan untuk melakukan jejaring yang baik antara Universitas di Malaysia, India, Brunei Darussalam dan Pakistan untuk berbagi pemikiran mengenai solusi terbaik untuk masalah wakaf.
Harapannya, seminar Internasional ini akan menjadi sangat hebat. ”Saya yakin para siswa akan kembali ke kelas mereka dengan memperkaya pengetahuan,” katanya.