Rabu 15 Mar 2023 18:35 WIB

Indonesia Future Forum Dorong Peningkatan Kualitas SDM untuk Jawab Tantangan Masa Depan

Masa depan bangsa sangat ditentukan pemahaman manusia Indonesia terhadap dinamika.

Indonesia Future Forum (IFF) di Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Foto: Dok. Web
Indonesia Future Forum (IFF) di Jakarta, Rabu (15/3/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Salah satu tantangan selama 25 tahun ke depan bagi bangsa Indonesia adalah perubahan teknologi yang cepat. Namun,  keterampilan yang dimiliki umumnya warga negeri ini cepat usang. Knowledge peradaban pun belum terbangun dengan baik. 

Hal itu disampaikan pendiri INADATA Elwin Tobing menyatakan, dalam acara Indonesia Future Forum (IFF) yang digagas INADATA di Jakarta, Rabu (15/3/2023).  Acara itu bertema 'Agenda, Kepemimpinan, dan Partnership dalam Menjawab Tantangan Fundamental Indonesia 25 Tahun ke Depan, Khususnya di Bidang Pembangunan Modal Manusia'. 

Baca Juga

"Salah satu problem kita dalam menghadapi tantangan masa depan adalah minimnya pusat quality education," ujar Elwin.

"Rasionya, 1 PTN (Perguruan Tinggi Negeri) di Indonesia mengakomodir sampai 3,2 juta penduduk di Indonesia, sedangkan di Amerika, 1 PTN untuk 204 ribu orang. Sedangkan, 1 PTS di Indonesia mengakomodir 90 ribu penduduk di Indonesia, sedangkan di Amerika 1 PTS untuk 89 ribu orang," ujar Elwin menambahkan. 

Elwin melanjutkan, bagaimana masa depan Indonesia, itu sangat ditentukan pemahaman manusia Indonesia terhadap  dinamika Indonesia sekarang. Selain itu, bagaimana kita merekonstruksi pondasi dan pengembangan Indonesia ke masa depan, baik dalam tataran gagasan dan realisasi tindakan juga menentukan masa depan bangsa.

"IFF perdana ini fokus dalam bidang yang sangat esensial dan krusial terhadap masa depan Indonesia: modal manusia Indonesia," ujarnya. 

Dalam kesempatan sama, Wali Kota Samarinda Andi Harun memaparkan kekayaan di dunia ini hanya dikuasai segelintir orang. Hal ini dikarenakan adanya oligarki yang menguasai perekonomian dunia.

Gambaran serupa juga terjadi di Indonesia. Hal ini, kata Andi, bisa menghambat kemajuan aset terpenting bagi bangsa ini dalam menjawab tantangan masa depan, yakni modal manusia.

"Sehingga, redistribusi kekayaan nasional ini adalah hal penting, agar kualitas kesejahteraan warga bisa merata, sehingga mampu menjawab tantangan masa depan," ujar Andi.

Masih di kesempatan yang sama, Athor Subroto, Direktur SKSG Universitas Indonesia menyatakan bangsa ini dibelit berbagai persoalan yang kemungkinan belum terselesaikan, bahkan terulang di masa depan. Athor menyebut persoalan perpajakan yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan menjadi salah satu persoalan yang berpotensi terulang di masa depan. 

Demikian juga dengan persoalan pelayanan kesehatan yang kemarin sempat disinggung Presiden Joko Widodo. Athor mengatakan, ketika banyak warga Indonesia berobat ke luar negeri, maka muncul pertanyaan tentang apa sebenarnya yang sudah kita bangun.

"Maka, tantangan fundamental Indonesia adalah mewujudkan  pembangunan manusia berkualitas, perkuat budaya literasi agar knowledge dalam menghadapi zaman terbangun dengan kokoh," ujar Athor.

Indonesia Future Forum merupakan forum independen non-governmental, non political, non-partisan dan non-profit yang brrusaha membahas dan memberikan arahan serta jawaban terhadap isu, masalah, dan tantangan fundamental dan strategis Indonesia di masa kini dan depan. 

Bidang cakupan yang dibahas forum ini meliputi sosial, ekonomi, keuangan, bisnis, politik, dan budaya, baik dalam konteks daerah, nasional maupun global. 

INADATA, selaku penggagas forum ini, merupakan institusi konsultan, advisory, dan penelitian di bidang isu-isu strategis Indonesia yang berbasis di Irvine, Amerika Serikat.

Terkait kualitas SDM ini, Presiden Jokowi sempat menyatakan agenda strategis peningkatan sumber daya manusia, sebagai salah satu upaya menyikapi gejolak ekonomi global yang terjadi saat ini, tidak boleh terhenti.

"Agenda-agenda strategis untuk peningkatan SDM harus terus berjalan," ujar Presiden dalam arahannya pada acara Peresmian Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional beberapa waktu lalu seperti dilansir daru Antara. 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement