Jumat 17 Mar 2023 11:24 WIB

Polandia Negara NATO Pertama yang Kirim Pesawat Tempur ke Ukraina

Polandia akan menyerahkan empat pesawat tempur era Uni Soviet beberapa hari kedepan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nidia Zuraya
Angkatan Udara Polandia menerbangkan pesawat buatan Rusia MiG-29 (atas) dan jet tempur F-16 selama pameran udara di Radom, Polandia, 27 Agustus 2022. Pemerintah Polandia akan mengerahkan semua jet tempur MiG-29 miliknya ke Ukraina.
Foto: AP Photo/Alik Keplicz
Angkatan Udara Polandia menerbangkan pesawat buatan Rusia MiG-29 (atas) dan jet tempur F-16 selama pameran udara di Radom, Polandia, 27 Agustus 2022. Pemerintah Polandia akan mengerahkan semua jet tempur MiG-29 miliknya ke Ukraina.

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Polandia mengatakan berencana memberikan sekitar satu lusin pesawat tempur MiG-29 ke Ukraina. Dengan rencana ini Warsawa negara anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pertama yang mengirimkan pesawat tempur ke Kiev untuk membela diri dari invasi Rusia.

Presiden Polandia Andrzej Duda mengatakan negaranya akan menyerahkan empat pesawat tempur era Uni Soviet dalam beberapa hari ke depan. Sisanya membutuhkan perawatan tapi akan dikirimkan kemudian.

Baca Juga

Kata-kata Polandia yang Duda gunakan menggambarkan Warsawa dapat mengirimkan 11 sampai 19 pesawat. "Pesawat-pesawat ini di tahun-tahun terakhirnya berfungsi, tapi masih dalam kondisi yang bagus," kata Duda, Kamis (16/3/2023).

Ia tidak mengungkapkan apakah ada negara lain yang akan mengikuti langkah Polandia. Meski Slovakia mengatakan akan mengirimkan MiG yang tidak mereka gunakan ke Ukraina. Polandia juga negara NATO pertama yang mengirimkan tank Leopard 2 dari Jerman ke Kiev.

Pada Rabu (15/3/2023) lalu juru bicara pemerintah Polandia Piotr Mueller mengatakan beberapa negara juga menjanjikan MiG ke Ukraina tapi ia tidak mengungkapkan negara mana saja. Polandia dan Slovakia sudah pernah mengindikasi akan mengirimkan pesawat mereka sendiri tapi hanya bagian dari koalisi internasional untuk melakukan hal yang sama.

Jerman yang juga merupakan anggota NATO tampaknya terkejut dengan pengumuman Duda. "Sejauh ini semua orang sepakat untuk tidak mengirimkan pesawat tempur, saya belum mendapatkan konfirmasi dari Polandia mengenai ini," kata Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius.

Gedung Putih mengatakan langkah Polandia merupakan keputusan berdaulat. Washington jug memuji Warsawa yang terus membantu Kiev "melampaui kemampuan mereka" tapi menekankan langkah itu mempengaruhi keputusan Presiden Joe Biden untuk tidak mengirimkan F-16 ke Ukraina.

"Sampai saat ini pandangan kami pada pesawat tempur belum berubah, ini keputusan berdaulat kami, di situlah kami, negara lain bisa bicara mengenai keputusan mereka sendiri," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby.  

Gedung Putih mengatakan Polandia memberitahu AS mengenai pengiriman MiG sebelum Duda mengumumkan rencana itu. Sebelum invasi skala penuh Rusia pada Februari 2022 lalu Ukraina memiliki beberapa lusin MiG-29 yang diwariskan dari Uni Soviet tapi belum diketahui berapa pesawat yang masih bisa digunakan.

Perdebatan mengenai pengiriman pesawat tempur ke Ukraina yang bukan negara NATO dimulai tahun lalu. Sekutu-sekutu NATO khawatir pengiriman pesawat akan meningkatkan peran aliansi pertahanan itu dalam perang. Keraguan masih berlanjut meski Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy semakin keras bersuara agar negara-negara Barat mengirimkan pesawat tempur mereka.

Pengumuman Duda disampaikan dalam konferensi pers dengan Presiden Ceko Petr Pavel yang sedang berkunjung. Duda mengatakan Angkatan Udara Polandia akan mengganti pesawat-pesawat yang diberikan ke Ukraina dengan pesawat FA-50 dari Korea Selatan dan F-35 dari Amerika.

Polandia sudah memberikan bantuan krusial ke Ukraina selama perang. Negara itu menampung pasukan Amerika dan menerima lebih banyak pengungsi Ukraina dibandingkan negara-negara lain selama invasi Rusia.

Negara Eropa Tengah itu perang mengalami invasi dan pendudukan Rusia selama berabad-abad. Polandia masih takut dengan Rusia meski sudah bagian dari NATO.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement