REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan kinerja positif sepanjang 2022. Perseroan mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan sebesar 116 persen menjadi Rp 2,4 triliun dibandingkan Rp 1,11 triliun pada periode yang sama tahun 2021 (yoy).
Distributor BBM dan bahan kimia dasar ini mampu menorehkan kinerja yang kuat sepanjang tahun lalu didukung oleh seluruh segmen usaha. Pendapatan konsolidasi selama 2022 adalah Rp 47,54 triliun atau 85 persen lebih tinggi dari Rp 25,70 triliun pada tahun buku sebelumnya.
Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo, mengatakan perseroan mampu membukukan pertumbuhan yang kuat di semua segmen bisnis di tengah gangguan rantai pasokan global dan kondisi geopolitik. Selain itu, tahun 2022 juga ditandai dengan perubahan harga energi dan harga bahan kimia dasar yang signifikan.
"Kami meneruskan pergerakan harga ini kepada pelanggan kami sambil mempertahankan marjin kotor, sehingga memungkinkan AKR untuk memberikan kinerja yang solid," kata Haryanto melalui siaran pers, dikutip Rabu (22/3/2023).
AKR mencatatkan pertumbuhan laba kotor sebesar 85 persen menjadi Rp 4,25 triliun selama 2022. Kinerja positif tahun lalu juga didukung langkah efisiensi dengan berinvestasi pada platform TI untuk mengoptimalkan pergerakan armada truk dan kapal kami dan meningkatkan utilisasi.
AKR secara konsisten menghasilkan arus kas yang kuat selama 2022 dengan EBITDA sebesar Rp 3,52 triliun. Dengan pengelolaan modal kerja yang baik perseroan mampu mengurangi keseluruhan pinjaman Perseroan.
Saat ini AKR dalam posisi NET CASH. Perseroan juga mendapatkan kenaikan peringkat korporasi dan obligasi dari PEFINDO menjadi id AA dengan prospek stabil.
Sebagai pengembang Kawasan Industri dan Pelabuhan Terintegrasi Jawa (KEK-JIIPE), AKR dapat memenangkan pertumbuhan manufaktur dan menarik investasi asing yang berharga ke Indonesia. JIIPE berhasil mencatat penjualan tanah seluas 44,5 hektar selama 2022, menarik investor internasional yang memiliki akses ke pelabuhan laut dalam kelas dunia, utilitas dan konektivitas yang sangat baik.
JIIPE menjadi tujuan berbagai industri termasuk EV, Baterai, Bahan Kimia, kaca dan industri berat lainnya yang mendapat manfaat dari Peleburan Tembaga jalur tunggal terbesar dan kilang logam Mulia yang sedang dibangun di perkebunan perseroan.
"Dengan semakin banyaknya industri berat dan pelanggan lain yang membangun pabrik mereka, kami siap membangun pendapatan berulang yang stabil dan terus berkembang untuk Perusahaan di tahun-tahun mendatang," kata Haryanto.