Senin 27 Mar 2023 17:52 WIB

Didera Gelombang Demo, Israel dalam Posisi Rentan Diserang Musuh

Keamanan Israel berada dalam bahaya.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Menteri pertahanan Israel yang baru saja dipecat, Yoav Gallant, memperingatkan bahwa keamanan Israel berada dalam bahaya. Hal itu sehubungan dengan pergolakan dan gelombang demonstrasi menentang upaya perombakan yudisial yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.
Foto: EPA-EFE/ABIR SULTAN
Menteri pertahanan Israel yang baru saja dipecat, Yoav Gallant, memperingatkan bahwa keamanan Israel berada dalam bahaya. Hal itu sehubungan dengan pergolakan dan gelombang demonstrasi menentang upaya perombakan yudisial yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Menteri pertahanan Israel yang baru saja dipecat, Yoav Gallant, memperingatkan keamanan Israel berada dalam bahaya. Hal itu sehubungan dengan pergolakan dan gelombang demonstrasi menentang upaya perombakan yudisial yang sudah berlangsung selama tiga bulan terakhir.

“Menurut laporan intelijen, ada identifikasi yang jelas tentang situasi yang menjadi peluang (bagi musuh) untuk menyerang Israel,” kata Gallant saat berbicara dalam pertemuan tertutup Komite Luar Negeri dan Pertahanan Knesset (Parlemen Israel), Senin (27/3/2023), dikutip laman Times of Israel.

Baca Juga

Dia secara khusus menyorot tentang potensi ancaman Iran. “Keretakan dalam masyarakat Israel dapat membawa musuh kita ke peluang utama. Iran berusaha mengikis hubungan Israel dan negara-negara Arab,” ucapnya.

Sebelumnya mantan perdana menteri Israel Naftali Bennett menyampaikan hal serupa seperti Gallant. “Negara Israel dalam bahaya besar sejak Perang Yom Kipur. Saya menyerukan Perdana Menteri untuk menarik surat pemecatan Gallant, menangguhkan reformasi (peradilan), dan masuk ke dalam jeda negosiasi sampai setelah (peringatan hari) kemerdekaan,” tulis Bennett di akun Twitter resminya, Ahad (26/3/2023) malam.