REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyiapkan uang tunai sebesar Rp 32 triliun untuk kebutuhan masyarakat menjelang Lebaran 1444 Hijriah/2023 Masehi. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, penyediaan uang tunai tersebut di luar cadangan bank.
"Terkait likuiditas, kemampuan bank menyediakan uang cash, maka kami sudah hitung kemampuan BRI untuk siap-siap, jaga-jaga di hari raya ini kami sediakan cash Rp 32 triliun," kata Sunarso, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Hingga akhir 2022, rasio pinjaman terhadap simpanan (loan to deposit ratio/LDR) BRI, menurut Sunarso, sebesar 78,8 persen. Dia juga memastikan bahwa BRI memiliki likuiditas yang baik untuk kebutuhan Lebaran dan juga membayar dividen Rp 43 triliun dalam waktu dekat ini dari pencapaian laba di 2022.
"Likuiditas kami masih cukup. Termasuk kami akan membayar dividen Rp 43 triliun di akhir bulan ini, sama kebutuhan cash untuk Lebaran Rp 32 triliun," kata Sunarso.
Dividen sebesar Rp 43 triliun tersebut merupakan 85 persen dari laba bersih konsolidasian sepanjang Januari hingga Desember 2022 sebesar Rp 51,4 triliun atau tumbuh 67,15 persen secara year on year (yoy). Dalam RDP dengan parlemen tersebut, Sunarso juga memaparkan pencapaian penyaluran kredit BRI yang pada 2022 menjadi 9,2 persen atau menjadi Rp1.139 triliun dan ditargetkan bertumbuh 10-12 persen pada 2023.
Sedangkan aset BRI secara konsolidasi pada akhir 2022 terkumpul Rp 1.865,6 triliun konsolidasi atau tumbuh 11,2 persen secara tahunan (yoy). Adapun risiko dan kualitas kredit terlihat dari Rasio Kredit Bermasalah (Non Performing Loan/NPL) BRI pada 2022 sebesar 2,67 persen dan NPL tersebut ditargetkan terus terkendali berada di 2,6-2,8 persen pada 2023.