REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina mengancam akan melakukan aksi balasan bila ketua House of Representative Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy bertemu Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Pertemuan ini diperkirakan dilakukan dalam kunjungan Tsai ke AS bulan depan.
Cina menilai pertemuan tersebut akan "provokatif." Beijing yang mengklaim Taiwan bagian dari wilayahnya berulang kali meminta pejabat AS tidak bertemu Tsai. Cina menganggap pertemuan tersebut sebagai bentuk dukungan pada upaya Taiwan memisahkan diri.
Pada bulan Agustus tahun lalu Cina menggelar latihan perang di sekitar Taiwan ketika ketua House saat itu Nancy Pelosi berkunjung ke Taipei. Angkatan Bersenjata Taiwan mengatakan mereka memantau setiap pergerakan Cina selama Tsai di luar negeri.
Tsai akan berangkat pada Rabu (5/4/2023) pekan depan ke Guetemala dan Belize. Dalam perjalanan itu ia akan singgah ke New York dan Los Angeles. Meski belum dipastikan secara resmi tapi ia diperkirakan akan bertemu McCarthy saat berada di California.
Juru bicara Kantor Urusan Taiwan Pemerintah Cina Zhu Fenglian mengatakan "transit" Tsai di AS tidak berarti ia hanya menunggu di bandara atau hotel. Tapi ia akan bertemu pejabat dan anggota Kongres AS.
"Bila ia melakukan kontak dengan Ketua House AS McCarthy, itu merupakan provokasi lain yang melanggar prinsip satu Cina, melukai kedaulatan dan integritas teritori Cina, dan menghancurkan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," kata Zhu di Beijing, Kamis (29/3/2023)
"Kami dengan tegas menentang ini dan jelas akan mengambil tindakan untuk melawannya," tambah Zhu tanpa memberikan detail lebih lanjut.
AS mengatakan presiden-presiden Taiwan kerap singgah di AS dan Cina seharusnya tidak menggunakan perjalanan Tsai untuk mengambil langkah agresif terhadap Taiwan. Presiden-presiden Taiwan kerap singgah ke AS saat melakukan kunjungan diplomatik ke sekutu-sekutunya di Amerika Latin, Karibia dan Pasifik.
Walaupun bukan kunjungan resmi, transit-transit itu kerap digunakan kedua belah pihak untuk melakukan pertemuan tingkat tinggi. Cina mengatakan Taiwan bagian dari "satu Cina" dan sebagai provinsi, Taiwan tidak memiliki hak memiliki hubungan antara negara.
Pemerintah Taiwan yang demokratis menolak keras klaim kedaulatan Cina. Tsai sudah berulang kali menawarkan perundingan yang selalu ditolak Beijing. Ia mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat menentukan masa depan mereka. Tsai diperkirakan akan menyampaikan pernyataan di bandara sebelum berangkat menuju New York.