REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam agama Islam, hari Jumat memiliki keistimewaan dibanding hari lainnya, yang mana dikenal pula dengan Sayyidul Ayyam atau rajanya hari. Di hari ini, terdapat banyak berkah bagi umat Islam.
Nabi Muhammad SAW sendiri telah menyontohkan dan mengajarkan sejumlah amalan yang bisa diikuti oleh umat-Nya. Harapannya, agar umat Muslim bisa meraih pahala berlipat ganda yang dijanjikan oleh Allah SWT.
Dari beberapa amalan dan doa yang ada, Rasulullah SAW disebut selalu membaca doa khusus di hari Jumat ini. Bahkan, doa tersebut menjadi rutinitas yang selalu dilakukan Nabi.
Dalam sebuah hadits disebutkan Nabi Muhammad SAW rutin membaca doa ini di pagi hari dan dibaca sebanyak tiga kali. Doa yang dimaksud adalah:
أسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذي لَا إِلهَ إِلاَّ هُوَ الحَيَّ القَيُّوْمَ وأَتُوْبُ إلَيْهِ
Astaghfirullāhalladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu, wa atūbu ilaihi.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tiada tuhan selain Dia yang maha hidup, lagi maha tegak. Aku bertobat kepada-Nya."
Mengingat banyaknya pahala dan berkah di hari Jumat, Imam Al Ghazali dalam buku Bidayatul Hidayah pun membagikan sejumlah bacaan surat pendek yang baik dan bisa diamalkan oleh umat Islam. Rasulullah SAW menganjurkan umat-Nya untuk mengamalkan bacaan-bacaan ini:
- Surah Al-Fatihah tujuh kali
- Surah Al-Ikhlas sebanyak tujuh kali
- Surah Al-Falaq sebanyak tujuh kali
- Surah An-Nas sebanyak sebanyak tujuh kali
Bacaan surat pendek ini disebut dapat menjadi benteng dan memberikan perlindungan pada seseorang dari gangguan setan. Tidak hanya itu, disampaikan pula perlindungan ini berlaku dari hari Jumat hingga Jumat berikutnya.
Selain empat surat pendek tersebut, ada bacaan doa hari Jumat lain yang baik diamalkan. Bacaan yang dimaksud adalah:
اَللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيْدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيْدُ يَا رَحِيْمُ يَا وَدُوْدُ أَغْنِنِيْ بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Allâhumma yâ ghaniyyu yâ hamîd, yâ mubdi’u wa yu‘îd, yâ rahîmu yâ wadûd. Aghninî bi halâlika ‘an harâmik, wa thâ‘atika ‘an ma‘shiyatik, wa bi fadhlika ‘an man siwâk.
Artinya, “Ya Allah, Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Cukupi aku dengan harta halal-Mu, bukan dengan yang haram. Isilah hari-hariku dengan taat kepada-Mu, bukan mendurhakai-Mu. Cukupi diriku dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu.
Doa ini kerap dibaca Rasulullah SAW usai shalat Jumat. Isinya adalah permohonan penting yang diawali dengan pujian, serta meminta harta yang halal dan bimbingan agar selalu berada di jalan Allah SWT.