REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) sejak awal Ramadhan 1444 Hijriah hingga 31 Maret 2023 telah mengedarkan Rp 42,6 triliun uang pecahan baru di seluruh Indonesia.
Realisasi itu, kata Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Ameriza Moesa,setara 21,84 persen dari target peredaran uang pecahan baru secara nasional sebesar Rp 195 triliun sejak awal Ramadhan hingga Idul Fitri 1444 Hijriah yang dicanangkan oleh BI.
Dalam kaitan pencapaian target itu, Departemen Pengelolaan Uang BI bersama Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta melepas keberangkatan kapal kas keliling Bahtera Seva 1 Teras Bank Rakyat Indonesia (BRI) menuju Kepulauan Seribu dari Pelabuhan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (3/4/2023).
Total Rp 3,2 miliar uang kartal berkualitas baik dalam pecahan Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000 dibawa dengan kapal yang akan mengarungi empat pulau di Kepulauan Seribu, yakni Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Kelapa dan Pulau Pramuka.
Ameriza Moesa mengatakan, permintaan penukaran uang baru diperkirakan akan meningkat pada H-7 sebelum lebaran.
Kegiatan penukaran uang itu juga sudah berlangsung di sejumlah tempat keramaian seperti pasar-pasar dan gedung-gedung di DKI Jakarta. Warga bisa pula menukarkan uang, antara lain, di Balai Kota, Pasar Koja di Jakarta Utara serta mulai Selasa (4/4) di seluruh kantor wali kota di lima wilayah DKI Jakarta.
Sasaran program ini adalah masyarakat yang terkendala akses ke bank untuk memperoleh uang kartal. Selain itu juga bertujuan untuk melakukan kegiatan "clean money policy" karena dengan memberikan uang baru, Bank Indonesia dapat menarik uang yang sudah lusuh.
"Uang-uang yang kami keluarkan adalah uang-uang baru yang kami cetak uang hasil cetak sempurna (HCS)," kata Ameriza.