REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Duta Besar Kanada untuk Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Victoria Singmin berharap ASEAN bisa membangun kemitraan strategis dengan Kanada tahun ini.
"Pada tahun ini, di bawah kepemimpinan Indonesia, kami sangat berharap bisa membangun kemitraan strategis dengan ASEAN," kata Dubes Vicky Singmin dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/4/2023).
Kanada juga ingin meluncurkan Dana Perwalian Rencana Aksi ASEAN-Kanada (ASEAN-Canada Plan of Action Trust Fund) pada tahun ini, yang bertujuan memperkuat kemitraan dagang antara ASEAN dan Kanada.
Di kesempatan yang sama, Dubes Singmin berekspektasi bahwa ASEAN akan mengalami kenaikan sebesar 1,6 persen saat negosiasi perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan Kanada selesai.
"Saat negosiasi perjanjian perdagangan bebas selesai, ekspektasinya adalah Produksi Domestik Bruto (PDB) ASEAN akan naik sebesar 1,6 persen," kata Dubes Vicky Singmin.
Dubes Singmin melanjutkan jika 1,6 persen dibentuk dalam angka maka jumlahnya adalah 39,4 miliar dolar AS (sekitar Rp588 miliar).
ASEAN dan Kanada meluncurkan negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) pada November 2021, negosiasi pertama dimulai pada bulan Agustus 2022 dan negosiasi masih berlangsung hingga saat ini.
Dubes Singmin menyebutkan mereka mengantisipasi akan ada pertumbuhan di beberapa bidang yang menguntungkan ASEAN dan Kanada, seperti agrikultur, agro-food, sumber daya alam (SDA), teknologi, manufaktur, dan layanan keuangan.
Disebutkan juga bahwa ekspor dari ASEAN ke Kanada meningkat sebesar 29 persen pada 2022. Kanada berencana meluncurkan Gerbang Perdagangan Asia Tenggara (Southeast Asia Trade Gateway) dan menunjuk perwakilan dagang senior untuk kawasan Asia Tenggara. Selain itu, Kanada juga berencana akan membuka kantor agrikultur dan agro-food.