Selasa 11 Apr 2023 10:26 WIB

Pemerintah Inggris Minta Warga Ganti Rokok dengan Vape

Inggris menawarkan insentif ke perempuan hamil yang mau merubah kebiasaan merokok.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Rokok dan vape (ilustrasi).
Foto: Foto : Mardiah
Rokok dan vape (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pemerintah Inggris menyatakan pada Selasa (11/4/2023), sekitar satu juta perokok akan didorong untuk menukar rokok dengan vape. Sedangkan bagi perempuan hamil ditawarkan insentif keuangan untuk melakukan perubahan kebiasaan merokok.

"Dua dari tiga perokok seumur hidup akan mati karena merokok. Rokok adalah satu-satunya produk yang dijual yang akan membunuh Anda jika digunakan dengan benar," kata Menteri Kesehatan Neil O'Brien dalam pidato Selasa malam.

Baca Juga

Aturan rekomendasi ini akan menjadi yang pertama di dunia. Departemen Kesehatan Inggris (DoH) menyatakan, di bawah skema tersebut, hampir satu dari lima perokok akan diberikan sepaket vape bersama dengan dukungan untuk membantu berhenti merokok.

Perempuan hamil juga akan ditawarkan voucher untuk membantu menghentikan kebiasaan tersebut. Upaya ini sebagai bagian dari target pemerintah untuk mengurangi jumlah perokok menjadi lima persen atau kurang dari jumlah sekarang 13 persen.

"Kami akan menawarkan satu juta perokok bantuan baru untuk berhenti. Kami akan mendanai skema 'tukar untuk berhenti' nasional yang baru, yang pertama dari jenisnya di dunia," ujar O'Brien.

DoH menyatakan, rata-rata tingkat merokok di seluruh dunia lebih tinggi daripada di Inggris. Namun tembakau masih menjadi penyebab kematian dan penyakit tertinggi yang dapat dicegah di negara tersebut.

Pemerintah menghabiskan 68 juta pound pada 2021-2022 pada langkah-langkah otoritas lokal untuk membuat orang berhenti merokok. Tindakan itu menyebabkan 100 ribu perokok berhenti dan mengurangi beban pada Layanan Kesehatan Nasional Inggris yang kewalahan.

Namun, vape pun mendapat kritik dan pejabat kesehatan telah memperingatkan popularitasnya. Pada kalangan anak-anak, vape membuat mereka terpapar bahan kimia yang efek jangka panjangnya tidak jelas.

Angka layanan kesehatan menunjukkan sembilan persen anak usia 11 hingga 15 tahun di Inggris telah menggunakan rokok elektrik pada 2021, naik dari enam persen dari tiga tahun sebelumnya. Pemerintah mengatakan, akan membentuk pasukan penegak hukum yang didukung dana tiga juta pound untuk mencegah penjualan ilegal vape di bawah 18 tahun.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement