REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengangkat Welfizon Yuza sebagai direktur utama (dirut) PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menggantikan Kuncoro Wibowo yang menjadi tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus beras bansos di Kementerian Sosial (Kemensos).
Pengangkatan Welfizon berdasarkan hasil penetapan pemegang saham PT Transjakarta di Jakarta pada Selasa (11/4/2023). Dia pernah menjabat sebagai direktur keuangan dan perencanaan korporasi Transjakarta periode 2016-2022. Kemudian, Gubernur Anies Rasyid Baswedan mencopotnya dalam perombakan manajemen PT Transjakarta.
Bersama dengan itu, ditetapkan pula Daud Joseph sebagai direktur operasi dan keselamatan PT Transjakarta menggantikan Yoga Adiwinarto. "Pemegang saham mengucapkan selamat datang dan selamat bertugas kepada direktur utama serta direktur operasi dan keselamatan Transjakarta yang baru," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan Transjakarta, Apriastini Bakti Bugiansri di Jakarta, Selasa.
Menurut Apriastini, pengangkatan Welfizon dan Joseph diyakini akan mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap layanan bus Transjakarta. Dia berharap keduanya bisa memberi perubahan di dalam perusahaan milik Pemprov DKI tersebut.
"Mengoptimalisasi penggunaan dana PSO (subsidi), sehingga setiap rupiah yang dikeluarkan bisa dimanfaatkan untuk kepentingan luas. Perubahan jajaran direksi merupakan bagian dari upaya penyegaran organisasi dalam mewujudkan peningkatan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang Transportasi jakarta yg aman nyaman, dan selamat," jelasnya.
Apriastini pun menyampaikan terima kasih kepada Yoga Adiwinarto yang telah menjabat sebagai direktur operasi dan keselamatan sejak 1 Agustus 2019. "Terima kasih dengan kerja kerasnya untuk kemajuan Transjakarta dengan kemampuan dan kompetensinya," tuturnya.
Posisi dirut definitif Transjakarta diketahui kosong sejak M. Kuncoro Wibowo mengundurkan diri pada pertengahan Maret 2023. Padahal, ia baru diangkat oleh Pj Heru menjadi dirut Transjakarta pada Januari 2023.
Hal itu dikaitkan dengan kasus korupsi bantuan sosial beras untuk program keluarga harapan (PKH) yang menyeretnya ketika menjabat Dirut PT Bhanda Ghara Reksa (BGR). Posisi Kuncoro pun diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Transjakarta Mohamad Indrayana yang tidak lain merangkap direktur teknik dan digital PT Transjakarta.