Rabu 12 Apr 2023 11:22 WIB

Benjamin Netanyahu Larang Kaum Yahudi ke Area Al Aqsa Hingga Akhir Ramadhan

Ketegangan meningkat di Palestina setelah pasukan Israel menyerbu Masjid Al Aqsa.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Polisi Israel mengawal pengunjung Yahudi yang menandai hari raya Paskah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, Ahad (9/4/2023).
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Polisi Israel mengawal pengunjung Yahudi yang menandai hari raya Paskah ke kompleks Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem selama bulan suci Ramadhan, Ahad (9/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan pada Selasa (11/4/2023), meminta agar pemukim Israel berhenti mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa di Yerusalem Timur  sampai akhir bulan Ramadhan. Ketegangan meningkat di seluruh wilayah Palestina setelah pasukan Israel menyerbu kompleks Masjid Al Aqsa dan secara paksa memindahkan jamaah pada pekan lalu.

Sebuah pernyataan oleh kantor Netanyahu mengatakan, keputusan itu dibuat setelah penilaian komprehensif tentang situasi keamanan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Hasil ini juga telah disaksikan Menteri Pertahanan Yoav Gallant, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, bersama dengan para kepala Departemen Pertahanan.

Baca Juga

Keputusan tersebut menyatakan bahwa pengunjung dan turis Yahudi dilarang naik ke Temple Mount hingga akhir Ramadhan. Temple Mount merupakan sebutan untuk tempat suci oleh Kaum Yahudi terhadap area Masjid Al Aqsa.

Ben-Gvir menggambarkan keputusan itu sebagai kesalahan serius yang tidak akan membawa perdamaian. Dia mengatakan, aturan baru ini malah berisiko meningkatkan situasi keamanan lebih lanjut.

Hampir 800 pemukim Israel memaksa masuk ke lokasi titik api di bawah perlindungan ketat dari pasukan Israel pada Selasa. Kehadiran mereka menandai hari raya Paskah Yahudi.

Serangan Israel di masjid memicu tembakan roket dari Jalur Gaza dan Lebanon. Israel membalas dengan serangan udara dan artileri.

Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Majid Al Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Tel Aviv menganeksasi seluruh kota pada 1980 dalam suatu langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement