Rabu 12 Apr 2023 14:48 WIB

Anas Urbaningrum Enggan Bahas Politik Dulu

Anas Urbaningrum saat ini enggan membahas politik dulu usai bebas dari penjara.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Bilal Ramadhan
Anas Urbaningrum memberikan sambutan di kediamannya di Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Rabu (12/4/2023).  Anas Urbaningrum saat ini enggan membahas politik dulu usai bebas dari penjara.
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Anas Urbaningrum memberikan sambutan di kediamannya di Kampung Ngaglik, Desa Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Rabu (12/4/2023). Anas Urbaningrum saat ini enggan membahas politik dulu usai bebas dari penjara.

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Politisi Anas Urbaningrum mengaku enggan membahas politik terlebih dahulu sebab ia merasa baru bebas dari Lapas Sukamiskin, Kota Bandung, satu hari lalu. Ia saat ini ingin fokus kepada keluarga dan membayar utang-utang silaturahim.

"Sekarang dan beberapa saat ke depan fokus saya adalah lebih kepada keluarga, jadi keluarga dulu. Sudah bertahun-tahun utangnya banyak, utang batin," ujarnya di sela-sela menjenguk ibunya di Kampung Ngaglik, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Rabu (12/4/2023).

Baca Juga

Ia mengaku ingin mengurus perkara domestik terlebih dahulu seperti keluarga. Apabila sudah berjalan normal seperti biasa, Anas mengaku baru akan memikirkan urusan luar negeri atau perkara politik.

"Apalagi urusan politik, pada waktunya akan ngobrol khusus dengan sahabat, teman-teman, senior-senior karena teman ini yang di luar. Saya agak lama di dalam butuh perspektif beliau itu buat bahan saya," katanya.

Anas mengaku harus mencerna keadaan baru setelah ia mendekam di penjara hampir 10 tahun. Meski banyak memperoleh informasi dari media atau teman yang datang ke lapas, ia mengaku harus melihat langsung yang berkembang di luar untuk memahami keadaan.

"Baru itu bisa menentukan langkahnya, sabar dulu bakda Idul Fitri ngobrol urusan nondomestik. Termasuk itu (soal gabung PKN) ya nanti habis Lebaran," katanya.

Ia pun akan membahas dengan keluarga terkait restu keluarga apabila kembali ke jalur politik. Namun, untuk urusan hak pilih tahun 2024, Anas mengaku memiliki hak untuk mencoblos dan bukan untuk hak dipilih.

"Oh iya kan saya boleh hak untuk memilih, saya dukung sampean calon bupati Blitar boleh saya boleh coblos, tapi KTP saya bukan Blitar. Kalau pilgub Jakarta boleh, pilpres boleh, pileg boleh bukan hak untuk dipilih," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement