Ahad 16 Apr 2023 13:39 WIB

WaterTok Telah Ditonton Lebih dari 100 Juta Kali di TikTok, Tren Apa Pula Itu?

WaterTok tengah menjadi tren kesehatan baru di TikTok.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Reiny Dwinanda
Minum air putih (Ilustrasi). WaterTok tengah menjadi tren kesehatan populer di TikTok. Dokter gizi pun mengingatkan bahayanya.
Foto: Foto: Republika/Yogi Ardhi
Minum air putih (Ilustrasi). WaterTok tengah menjadi tren kesehatan populer di TikTok. Dokter gizi pun mengingatkan bahayanya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Platform video pendek TikTok setiap saat selalu ramai dengan tren tertentu. Kali ini yang sedang ramai adalah WaterTok.

Salah seorang kreator Shelby Hobbs mengatakan di rumahnya ada papan putar yang di atasnya berlingkar rasa sirup, seperti raspberry hingga peach bellini. Di sampingnya tertera wadah yang dikemas sampai penuh dengan paket penyedap air, termasuk strawberry nerds dan crush orange.

Baca Juga

Setiap merasa haus, Anda hanya perlu mengambil cangkir, memasukkan bumbu pilihan dan mengisi botol dengan es dan air. Inspirasi Hobbs untuk Hydration Station-nya berasal dari WaterTok, tren baru di TikTok yang tagarnya telah ditonton lebih dari 100 juta kali.

"Saya sudah minum ini selama sekitar satu bulan sekarang. Sejujurnya, saya belum membuat yang buruk. Saya bisa mencampur apa pun yang saya mau dan rasanya tetap enak," kata Hobbs.

Meskipun WaterTok mungkin membantu orang agar tetap terhidrasi, sejumlah orang mempertanyakannya. Sebab, perasa dapat mengandung gula atau pemanis buatan dalam jumlah besar.

Ahli gizi Frances Largeman-Roth mengatakan secara umum, apa pun yang membantu orang minum lebih banyak air adalah hal yang positif. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Sangat baik melihat orang-orang dapat meningkatkan hidrasi mereka berkat tren ini. Namun, dia memperingatkan untuk menjauhi sirup dengan rasa dan pewarna artifisial.

"Karena tren ini menampilkan sirup bebas gula, para influencer tampaknya tidak menambahkan gula ke dalam air mereka. Namun, menurut say,a membuat air Anda menjadi supermanis tidak baik dalam jangka panjang karena dapat membuat Anda berpikir bahwa semua minuman harus terlalu manis dan beraroma agar dapat dinikmati," kata Largeman-Roth.

Hal pertama yang dipikirkan Largeman-Roth saat mendengar tentang WaterTok adalah Crystal Light. Dia ingat betapa populernya minuman itu di tahun 1980-an dan 1990-an bagi para ibu yang ingin menurunkan berat badan dengan menambahkan paket Pink Lemonade Crytal Light ke air minumnya.

Oleh karena itu, WaterTok dianggapnya seperti tren budaya diet beracun. Largeman-Roth mengatakan ketika orang minum lebih banyak air daripada yang dapat diproses oleh ginjalnya, itu dapat menyebabkan hiponatremia atau kadar natrium yang rendah.

"Sodium adalah mineral penting untuk fungsi jantung sehingga harus tetap seimbang. Ketika kita membanjiri sistem tubuh dengan air dalam jumlah berlebihan, kadar natrium yang rendah dapat menyebabkan detak jantung rendah, kebingungan, kantuk, dan sakit kepala," ucap dia.

Dilansir Today, Ahad (16/4/2023), Akademi Kedokteran Nasional AS menyarankan asupan cairan harian yang cukup sekitar 3,7 liter untuk pria dan sekitar 2,7 liter untuk wanita. Largeman-Roth juga memperingatkan jika seseorang berurusan dengan gangguan makan, mereka mungkin terjebak dalam tren ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement