REPUBLIKA.CO.ID, SOLO–Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengungkapkan bahwa pihaknya percaya bahwa pemerintah dari tingkat pusat hingga daerah bisa mengayomi. Khususnya terkait perbedaan idul Fitri serta penggunaan sejumlah fasilitas untuk ibadah shalat Ied tahun ini.
"Saya percaya tahun ini kita semakin dewasa Muhammadiyah dan kelompok umat Islam yang lain dalam rangka itu ada dua hal yang harus kita penuhi," kata Haedar ketika ditemui di Solo, Ahad (16/4/2023).
"Seluruh umat Islam sendiri yang berbeda saling toleransi dan dewasa untuk menghargai perbedaan. Kan indah dua kali hari raya itu ya indah. Satu hari juga indah. Karena itu kan soal ijtihad tidak bisa dipaksakan," tambahnya.
Selain itu, Haedar menegaskan bahwa pihaknya percaya pemerintah bisa mengayomi perbedaan tersebut. Ia juga percaya pemerintah bisa menyediakan fasilitas, khususnya untuk shalat idul Fitri.
"Kami percaya pemerintah dari pusat sampai bawah bisa mengayomi perbedaan ini bahwa misalkan pemerintah menetapkan tanggal 22 tapi juga memberi ruang yang tanggal 21 menggunakan fasilitas pemerintah terutama bagi mereka yang memerlukan. Insyaallah berkahlah bagi Indonesia," katanya.
Selain itu, Haedar juga mengungkapkan bahwa apabila ada masalah yang timbul pihaknya akan mengambil pelajaran dari hal tersebut. "Dan kalau ada satu dua kejadian ya kita selesaikan tanpa menjadi heboh, tapi kita harus belajar dari itu," tegasnya.
Seperti diketahui, Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid meminta maaf atas langkahnya yang menolak permohonan izin penggunaan Lapangan Mataram untuk sholat Idul Fitri Muhammadiyah. Permohonan izin sebelumnya pun dilayangkan oleh Takmir Masjid Al-Hikmah Podosugih yang notabene merupakan amal usaha Muhammadiyah Kota Pekalongan.
Selain itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi juga memberikan keterangan resmi terkait berita pelaksanaan Sholat Idul Fitri Muhammadiyah. Pasalnya sempat beredar surat yang menolak penggunaan Lapangan Merdeka untuk pelaksanaan sholat Idul Fitri oleh Muslim Muhammadiyah Kota Sukabumi. Namun, Dalam pernyataanya wali kota tidak pernah menyampaikan penolakan izin pelaksanaan Sholat Idul Fitri yang digelar Muhammadiyah di Lapang Merdeka Kota Sukabumi.