Jumat 28 Apr 2023 20:09 WIB

Survei Poltracking: Pasangan Prabowo-Erick Unggul dalam Simulasi Pilpres

Survei terbaru Poltracking Indonesia digelar pada 9-15 April 2023.

Rep: Fauziah Mursid, M Nursyamsi/ Red: Andri Saubani
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto (kiri) bersama Menteri BUMN Erick Thohir. Berdasarkan survei terbaru Poltracking, pasangan Prabowo-Erick unggul dalam simulasi pasangan pilpres. (ilustrasi)
Foto:

Untuk survei bakal calon wakil presiden (cawapres), Erick Thohir memiliki elektabilitas paling tinggi. Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda AR mengatakan, dalam simulasi 20 nama, Erick Thohir ke luar sebagai yang tertinggi dengan 16,3 persen. Disusul Sandiaga Uno 14,8 persen, Ridwan kamil 12,2, dan AHY 7,2 persen.

Ada pula nama-nama lain, seperti Mahfud MD dengan 6,5 persen dan Khofifah Indar Parawansa dengan 6,1 persen. Hasil yang hampir mirip keluar saat dilakukan simulasi dengan 10 nama terhadap cawapres-cawapres potensial.

Erick Thohir meraih elektabilitas paling tinggi dengan 17,1 persen. Disusul Sandiaga Uno 15,5 persen, Ridwan Kamil 13,5 persen, Mahfud MD 7,8 persen, AHY 7,7 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 6,8 persen.

"Pak Erick Thohir selain menteri BUMN merupakan ketua umum PSSI menjadi variabel sosialisasi yang beririsan dengan isu-isu politik," kata Hanta, Jumat (28/4/2023).

Hanta menuturkan, elektabilitas cawapres banyak pula dipengaruhi karena kerap disebut partai-partai politik. Misalnya, Erick Thohir oleh PAN, Sandi Uno oleh PPP, dan Ridwan Kamil yang sering disebut seusai masuk Golkar.

Jika melihat tren, dia menerangkan, elektabilitas Erick Thohir terbilang cukup stabil, cenderung mengalami kenaikan walaupun tipis. Sejak Oktober 2021-April 2023, elektabilitas Erick Thohir terbilang cukup stabil.

"Pernah naik, turun tipis, naik kembali, kemudian stabil," ujar Hanta.

Ia berpendapat, untuk capres memang semakin mengerucut kepada tiga nama yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Hanta merasa, kondisi itu akan membuat peran sosok cawapres menjadi semakin penting.

"Dengan elektabilitas capres yang begitu tipis, tanpa petahana, variabel cawapres menjadi penting," kata Hanta. 

Dalam temuan survei nasional ini, Poltracking Indonesia menggunakan metodologi dengan populasi survei warga Indonesia yang sudah memiliki hak pilih atau berusia lebih dari 17 tahun atau sudah menikah. 

Metode sampel menggunakan metode multistage random sampling, dengan jumlah sampel 1.220 responden, (margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen). Adapun survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka langsung dengan responden terpilih pada Februari, Maret, dan April 2023.

Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade menegaskan partainya akan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pilpres 2024. Andre mengatakan, jika ada narasi yang mendorong Prabowo sebagai calon wakil presiden adalah hoaks.

"Kalau ada narasi yang dibangun Prabowo jadi cawapres itu narasi-narasi hoaks, mungkin ada para pihak yang panik yang ingin Prabowo jadi cawapres saja," ujar Andre dalam Survei Nasional Poltracking Indonesia, Jumat (28/4/2023).

Andre menegaskan, keputusan mengusung Prabowo sebagai capres merupakan mandat dari rapat pimpinan nasional (Rapimnas) Gerindra pada 2022 lalu.

"Kami sami'na waata'na. Bahkan tadi malam kita gelar rapat koordinasi nasional dihadiri oleh Dewan Pembina Dewan Penasihat dan DPD Gerindra se-Indonesia, itu juga menjelaskan dan menegaskan seluruh Gerindra, sami'na waata'na antarkan Prabowo jadi capres," ujar Andre.

 

photo
elektabilitas bakal cawapres menurut survei. - (infografis Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement