Sabtu 29 Apr 2023 08:57 WIB

Viral Unggahan Al Zaytun, Aisyiyah: Justru Islam Memuliakan Perempuan dengan Shaf Belakang

Sholat merupakan ibadah khusus yang sudah diatur sehingga dilarang ada penambahan

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Unggahan foto sholat Idul Fitri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2023), memicu kontroversi karena jamaah perempuan bercampur di saf laki-laki.
Foto: Tangkapan layar
Unggahan foto sholat Idul Fitri di Masjid Rahmatan Lil Alamin Ponpes Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (22/4/2023), memicu kontroversi karena jamaah perempuan bercampur di saf laki-laki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Aisyiyah Salmah Orbayinah menjelaskan mengenai posisi shaf sholat berjamaah perempuan di belakang. Pihaknya berkeberatan pihak Al Zaytun menafsirkan keadilan gender dalam posisi shaf sholat perempuan.

"Justru shaf sholat (perempuan) di belakang laki-laki itu untuk memuliakan perempuan. Fungsinya apa? Salah satunya untuk menghindari fitnah dan juga menjaga pandangan laki-laki," kata Salmah saat dihubungi Republika, Sabtu (29/4/2023).

Baca Juga

Sebagaimana diketahui, jagad maya dikejutkan dengan unggahan Pesantren Al Zaytun yang menempatkan posisi shaf sholat perempuan sejajar dan bercampur dengan laki-laki. Pihak Al Zaytun mengambil dasar hukumnya dari Alquran Surah Al Mujadalah ayat 11. Yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu.....’’.

Salmah menjelaskan, sholat merupakan ibadah khusus yang sudah diatur sedemikian rupa rukunnya. Sehingga tidak diperbolehkan terdapat penambahan maupun pengurangan dalam sholat.

Dia pun menekankan bahwa dalam hal memuliakan perempuan, Islam merupakan agama yang sangat menjunjung tinggi hal tersebut. Misalnya, dia mengutip Surah An Nahl ayat 97 yang juga menjadi landasan Aisyiyah selama ini.

Allah SWT berfirman, "Man 'amila saaliham min zakarin aw unsaa wa huwa mu'minun falanuhyiyannahuu hayaatan taiiyibatanw wa lanajzi yannnahum ajrahum bi ahsani maa kaanuu ya'maluun,".

Yang artinya, "Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan,".

Bahkan, dia menekankan, KH Ahmad Dahlan memberikan ruang seluas-luasnya bagi perempuan dengan memprsilakan perempuan mendirikan Aisyiyah. Sehingga Aisyiyah sudah selesai dengan konsep keadilan gender.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement