Sabtu 29 Apr 2023 10:46 WIB

China Desak AS Setop Jual Senjata ke Taiwan

Beijing tegaskan masalah Taiwan adalah persoalan dalam negeri China.

Jet tempur Mirage 2000 Angkatan Udara Taiwan mendekat untuk mendarat di dalam pangkalan udara di Hsinchu, Taiwan, Ahad (9/4/2023). China mengumumkan tiga hari latihan militer di sekitar Taiwan dan menerbangkan puluhan pesawat melintasi garis median Selat Taiwan, menyusul kunjungan presiden Taiwan ke Amerika Serikat.
Foto: EPA-EFE/RITCHIE B. TONGO
Jet tempur Mirage 2000 Angkatan Udara Taiwan mendekat untuk mendarat di dalam pangkalan udara di Hsinchu, Taiwan, Ahad (9/4/2023). China mengumumkan tiga hari latihan militer di sekitar Taiwan dan menerbangkan puluhan pesawat melintasi garis median Selat Taiwan, menyusul kunjungan presiden Taiwan ke Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- China pada Kamis menuntut Amerika Serikat segera menghentikan menjual senjata kepadaTaiwan dan juga kontak militer dengan negara pulau itu. Beijing tak ingin AS memanaskan situasi di Selat Taiwan.

"Kami mendesak pihak AS sepenuhnya memperhatikan tingginya sensitivitas masalah Taiwandan rumit serta parahnya situasi saat ini di Selat Taiwan," kata Kolonel Senior Tan Kefei, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China pada konferensi pers di Beijing.

Baca Juga

Pernyataan ini disampaikan menjelang kunjungan sebuah kelompok bisnis pertahanan AS ke Taiwanpekan depan gunamembahas kerja sama pertahanan bilateral seperti produksi bersama drone dan amunisi.

Tan melukiskan masalah Taiwan sebagai persolan semata urusan dalam negeri China dan mengharamkan campur tangan asing.

"Wakil-wakil dari 25 kontraktor pertahanan AS akan tiba di Taiwan pada Selasa untuk menghadiri sebuah forum industri dan bertemu para pejabat Taiwan," kata saluran televisi Channel NewsAsia (CAN) pada Kamis, mengutip sumber militer anomim.

"Kelompok industri militer Amerika ini selalu bersemangat menjual amunisi, memicu konflik, dan kekacauan, dan menuai untung luar biasa besardari seluruh dunia," kata Tan seperti dikutip China Military Online.

Dia menyebut langkah Partai Progresif Demokratik Taiwan yang berkuasa sebagai agak hina, bak mengundang kucing mendekat mangkuk makan yang hanya membawa bencana besar bagi wargaTaiwan.

Tan menegaskan "tidak ada siapapun atau kekuatan apapun yang bisa menggoyahkan tekad kuat rakyat China dalam membela kedaulatan dan integritas teritorialnya."

China menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya. Tan juga menyeru Washington agar mematuhi ketentuan tiga komunike bersama China-AS, yakni hati-hati menangani masalah Taiwan, menahan diri untuk tidak ikut campur dalam masalah Taiwan, dan mengakhiri penjualan senjata kepada Taiwan serta kontak militer dengan pulau itu.

"Pasukan PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) China akan mencermati dengan seksama situasi di Selat Taiwan, siap siaga sepanjang waktu," lanjut Tan.

Dia juga menyatakan China akan mengambil langkah yang semestinya yang sejalan dengan hukum dalam menghadapi segala bentuk separatismeTaiwandan campur tangan asing.

 

 

sumber : Antara/Anadolu
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement