Ahad 30 Apr 2023 15:15 WIB

Muslimah Tertarik dengan Sulam Alis? Ini Alternatif Menurut MUI

Pembuatan sulam alis dilakukan dengan jarum untuk memasukkan tinta.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Perempuan berdandan dengan membentuk alis mata.
Foto: EPA-EFE/Legnan Koula
Perempuan berdandan dengan membentuk alis mata.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Prosedur sulam alis dalam dunia kecantikan banyak digandrungi kaum hawa. Pilihan tersebut dianggap dapat mempercantik wajah daripada harus berlama-lama memakai pensil alis.

Tetapi Islam telah mengatur segala tindakan yang terkait dengan mengubah ciptaan Allah SWT. Dikutip dari laman Halal MUI, boleh tidaknya memberi tindakan pada bagian tubuh tertentu perlu dilihat dari tujuan atau keadaan daruratnya.

Baca Juga

Meskipun belum ada ketetapan terkait mencukur atau menyulam alis, namun sebagian ulama berpendapat bahwa mencukur alis bila tanpa kepentingan yang dibenarkan syariah maka perbuatan itu dianggap termasuk sama dengan mengubah ciptaan Allah SWT. Hal itu tidak dibenarkan dalam ajaran agama.

"Kepentingan yang dibolehkan dalam syariah, misalnya, untuk pengobatan, lil-hajat, ada kebutuhan untuk pengobatan," kata MUI, dikutip Ahad (30/4/2023).

Menurut para ulama, alis termasuk bagian dari rambut. Dalam kaidah ushul fiqh, secara qiyash (analogi), perbuatan mencukur alis lalu membuat yang baru, termasuk dalam kategori larangan Nabi Muhammad SAW. Lalu, jika diganti dengan menyulam alis, maka jelas menjadi haram.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement