Kamis 11 May 2023 19:48 WIB

Panji Gumilang Pimpinan Al-Zaytun Diduga tak Lulus dari UIN, Mantan Rektor: No Comment

Panji Gumilang pernah menjabat ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Karta Raharja Ucu
Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Zaytun, Panji Gumilang ketika mendatangi Mabes Polri di Jakarta.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Pimpinan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Zaytun, Panji Gumilang ketika mendatangi Mabes Polri di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Nama Panji Gumilang menjadi buah bibir dalam beberapa pekan terakhir menyusul sejumlah peristiwa nyeleneh yang terjadi di Pondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu. Salah satu kegiatan yang mengundang kontroversi di Ponpes Al-Zaytun adalah pelaksanaan sholat Idul Fitri yang menempatkan seorang perempuan dan seorang pria yang diduga beragama Nasrani di shaf depan berdampingan dengan jamaah pria lainnya.

Panji Gumilang atau biasa dipanggil Syekh Panji Gumilang dikenal sebagai seorang pendidik sekaligus Pimpinan Ponpes Al-Zaytun. Dalam beberapa sumber, Panji Gumilang pernah menjabat sebagai ketua Ikatan Alumni UIN Syarif Hidayatullah selama dua periode pada 2006-2013.

Republika mencoba menelusuri jabatan yang pernah diemban Panji dengan bertanya kepada mantan rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Prof Komaruddin Hidayat. Kepada Republika, Prof Komaruddin membenarkan Panji Gumilang pernah menjadi ketua alumni UIN Syarif, tetapi dia menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

Heeh (iya, ketua alumni, Red) .... Saya gak ngikutin lagi,” ujar Komaruddin saat ditemui Republika seusai acara Forum Internasional Pertama Tentang Arah Baru Kajian Islam dalam Menghadapi Tantangan Global di UIII, Cimanggis, Depok, Rabu (10/5/2023).

Muncul dugaan bahwa Panji Gumilang tak sampai lulus dari kampus yang dulunya bernama IAIN tersebut. Namun, ketika dikonfirmasi lebih jauh, Prof Komaruddin menolak berkomentar.

Gak tahu, no comment, ya .... Aku gak ada komentar apa pun,” ucap Prof Komaruddin yang kini menjabat sebagai rektor Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) tersebut.

Panji Gumilang lahir di Desa Sembung Anyar, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, pada 30 Juli 1946. Masa kecilnya dilalui dengan belajar di sekolah rakyat (SR) di pagi hari dan belajar mengaji di langgar sore harinya.

Setelah selesai di SR, ia melanjutkan pendidikannya ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Selesai dari Gontor pada 1966, ia melanjutkan ke IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan mengambil studi di Fakultas Adab Jurusan Sastra dan Kebudayaan Islam. Ia pun aktif di HMI Cabang Ciputat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement