REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, segera merenovasi fasilitas umum (fasum) alun-alun setempat menjadi lebih menarik. Ini dilakukan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, pemkot telah menganggarkan dana renovasi atau revitalisasi untuk mempercantik kawasan ruang terbuka hijau (RTH) skala besar itu. "Alun-alun itu pusatnya kota. Maka, kita tambah fasilitas supaya menarik pengunjung dan lebih nyaman," ujarnya di Madiun, Kamis (11/5/2023).
Menurut dia, estimasi biaya renovasi yang dibutuhkan mencapai Rp 30 miliar. Namun, tahun ini baru dianggarkan Rp 700 juta untuk merapikan sejumlah titik dan menambah sejumlah fasilitas. Seperti, pavingisasi tiga dimensi (3D) dan jogging track.
Adapun konsep penataan alun-alun nantinya mirip Simpang Lima di Semarang. Akan ada area khusus bagi PKL untuk berjualan. Selain itu, disediakan parkir bawah tanah seperti Alun-alun Surabaya yang mampu memuat ribuan kendaraan.
"Bagian bawah untuk parkir. Atasnya untuk olahraga, jalan-jalan, dan kulineran. Harus dibuat bagus supaya menarik perhatian pengunjung," kata dia.
Untuk itu, pihaknya meminta rekanan agar nantinya dapat menyelesaikan proyek tersebut dengan sempurna. Serta, menggunakan bahan-bahan terbaik agar sarana dan prasarana yang tersedia bisa lebih awet dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang oleh pengunjung. Dia juga berharap agar perbaikan Alun-Alun Kota Madiun nantinya juga berdampak terhadap meningkatnya taraf perekonomian para warga, seperti paguyuban PKL, toko-toko di sekitarnya dan kenyamanan pengunjung.