REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Wali Kota Belem di Brasil, Edmilson Rodrigues, telah mendeklarasikan kotanya sebagai Zona Bebas Apartheid, sekaligus mengecam kebijakan Israel yang mengusir warga Palestina.
Sikap pengusiran Israel kepada warga Palestina dari wilayah leluhur mereka, disebutnya sebagai sebuah "apartheid sejati". Keputusan ini diumumkan oleh Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) pada Selasa (16/5/2023) dikutip dari Middle East Monitor
Kota Belem, ibu kota negara bagian Para di Amazonas, memiliki sejarah menyatukan masyarakat adat dan masyarakat lainnya dalam memperjuangkan keadilan dan membangun solidaritas. Dengan dihentikannya hubungan institusional dengan Israel ini, maka kerjasama kota kembar dengan Tel Aviv pun berakhir.
Keputusan Belem mengikuti keputusan wali kota Barcelona, Spanyol, untuk menangguhkan hubungan institusional dengan negara apartheid Israel. Selain itu, ada pula dewan kota Liège di Belgia juga memutuskan hubungan dengan Israel. Dewan kota Oslo di Norwegia dikecualikan dari perusahaan pengadaan publik yang secara langsung atau tidak langsung berkontribusi pada perusahaan pemukiman ilegal Israel.
Komite Nasional BDS Palestina (BNC) memuji langkah wali kota Belem dan menyerukan kota-kota lain di seluruh dunia untuk mengikutinya.