REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak usaha PT PLN (Persero), PLN Indonesia Power menginisiasi pengembangan pembangkit listrik energi hijau dan bersih sebesar tujuh giga watt (GW) dengan mengajak mitra strategis untuk menciptakan energi masa depan berkelanjutan. Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menyampaikan, proyek yang dinamanakan Proyek Hijaunesia 2023 perlu melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri.
“Saat ini sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mempercepat transisi energi ke pengembangan energi terbarukan, PLN IP telah menginisiasi penyusunan Proyek Hijaunesia 2023 yang mencakup multi proyek,” kata Edwin dalam pernyataan resminya, Ahad (21/5/2023).
Di Proyek Hijaunesia 2023 ini PLN Indonesia Power akan mengembangkan Green Energy sebesar tujuh GW yang tersebar di 108 lokasi di seluruh Indonesia. Disamping merupakan upaya untuk mencapai bauran EBT 23 persen, ia menuturkan, hal ini merupakan bentuk komitmen dan implementasi PLN melalui Sub Holding PLN Indonesia Power dalam aspek Environmental, Social & Governance (ESG).
“Saat ini kami mencari mitra yang mempunyai visi yang sama dengan kami serta berkomitmen pada keunggulan dan bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama,” ujar dia.
Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PT PLN (Persero), Hartanto Wibowo, menuturkan, kegiatan Pre-Bid Conference Proyek Hijaunesia 2023, PT PLN (Persero) sebagai holding mendukung Proyek Hijaunesia 2023 ini dengan total 13 proyek terdiri dari 12 proyek solar pv dan satu proyek tenaga angin.
Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementrian Perindustrian RI, Eko Agus Nugroho, mengapresiasi langkah tersebut. Ia juga mendukung langkah PLN IP untuk mengundang para investor agar dapat ikut berpartisipasi dalam proyek energi hijau di Indonesia.
"Diharapkan dapat menjamin pasokan listrik untuk kebutuhan industri di Indonesia sekaligus untuk mendukung pengembangan industri lokal khususnya yang berkaitan dengan penyediaan peralatan pembangkit listrik,” ujar Eko.