Rabu 24 May 2023 00:15 WIB

Cina Umumkan Seluruh Awak Kapal Lu Peng Yuan Yu Tewas, Termasuk 17 WNI

Kapal Lu Peng Yuan Yu terbalik di Samudera Hindia.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Kapal penangkap ikan (ilustrasi). Pemerintah Cina telah mengumumkan tak ada korban selamat dari insiden terbaliknya kapal penangkap ikan Lu Peng Yuan Yu 028 di Samudra Hindia pada 16 Mei lalu. Kapal asal Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki 39 awak, 17 di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).
Foto: dkp.kutaikartanegarakab.go.id
Kapal penangkap ikan (ilustrasi). Pemerintah Cina telah mengumumkan tak ada korban selamat dari insiden terbaliknya kapal penangkap ikan Lu Peng Yuan Yu 028 di Samudra Hindia pada 16 Mei lalu. Kapal asal Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki 39 awak, 17 di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING – Pemerintah Cina telah mengumumkan tak ada korban selamat dari insiden terbaliknya kapal penangkap ikan Lu Peng Yuan Yu 028 di Samudera Hindia pada 16 Mei lalu. Kapal asal Negeri Tirai Bambu tersebut memiliki 39 awak, 17 di antaranya merupakan warga negara Indonesia (WNI).

“Dari analisis kapal yang terbalik, pada awalnya dinilai bahwa tidak ada yang selamat dari kapal tersebut,” kata Kementerian Transportasi Cina dalam sebuah keterangan yang diunggah di situs media sosial resminya, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Kementerian Transportasi Cina mengungkapkan, tim penyelamat telah menjelajahi area seluas 48.400 kilometer persegi, tapi tak menemukan adanya tanda-tanda korban selamat. Menurut Duta Besar Cina untuk Australia Xiao Qian, kapal Lu Peng Yuan Yu 028 terbalik di wilayah pencarian dan penyelamatan Australia. Lokasi terbaliknya diperkirakan sekitar 5.000 kilometer di sebelah barat Perth.

Selain 17 WNI, terdapat 17 warga Cina dan lima warga Filipina di kapal Lu Peng Yuan Yu 028. Belum diketahui apakah Cina masih akan melanjutkan operasi pencarian para awak kapal tersebut.

Pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Wang Wenbin mengungkapkan, operasi pencarian dan penyelamatan 39 awak kapal Lu Peng Yuan Yu 028, menjadi prioritas negaranya. “Pemerintah Cina telah menjadikan penyelamatan awak sebagai prioritas utama. Presiden Xi Jinping membuat instruksi khusus untuk mengerahkan pasukan penyelamat tambahan, berkoordinasi dengan bantuan pencarian dan penyelamatan laut internasional serta melakukan upaya penyelamatan sekuat tenaga,” ucap Wang dalam pengarahan pers, 18 Mei 2023 lalu.

Menurut Wang, operasi penyelamatan para kru kapal Lu Peng Yuan Yu 028 telah menarik perhatian dari negara-negara di kawasan. “Negara-negara seperti Australia, India, Sri Lanka, Indonesia, Maladewa, dan Filipina telah memberikan bantuan darurat serta mengirimkan simpati untuk kapal dan awak kapal Cina,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, Cina dengan tulus menghargai bantuan dari negara-negara tersebut. Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha sempat menyampaikan bahwa Kemenlu menerima informasi mengenai insiden yang menimpa kapal Lu Peng Yuan Yu 028 dari Kedutaan Besar (Kedubes) Cina di Jakarta.

“Kemenlu telah berkoordinasi dengan Basarnas. Melalui penjejakan pancaran sinyal EPIRB (emergency positional indicator radio beacon), diketahui lokasi EPIRB Lu Peng Yuan Yu 028 berada di Samudra Hindia. Mengingat lokasi tersebut berada dalam koordinasi SAR Australia, Basarnas telah berkomunikasi dengan AMSA Australia,” kata Judha kepada Republika, 17 Mei 2023 lalu.

Menurut Judha AMSA Australia sudah melakukan operasi SAR di sekitar lokasi dengan mengerahkan pesawat dan kapal. Mereka pun meminta dukungan dari kapal niaga yang sedang berlayar di sekitar lokasi. Berdasarkan informasi AMSA, kapal Lu Peng Yuan Ku 028 sudah ditemukan dalam keadaan terbalik.

Judha mengungkapkan, KBRI Beijing juga sudah berkomunikasi dengan Kemenlu Cina. Kemenlu Cina menyampaikan keprihatinan atas musibah tersebut dan menjamin pemenuhan hak-hak para awak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement