REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, otoritas China masih melanjutkan proses pencarian 32 awak kapal Lu Peng Yuan Yu 028, termasuk 17 WNI, yang menghilang setelah kapal penangkap ikan tersebut terbalik di Samudra Hindia pada 16 Mei lalu. Sebelumnya, Kementerian Transportasi Cina sudah mengumumkan, berdasarkan penilaian awal, tak ada ABK selamat dalam insiden itu.
“Pemerintah RRT saat ini masih melakukan operasi pencarian terbatas selama 48 jam dan akan berakhir pada 25 Mei 2023, hari ke-10 sejak kapal dinyatakan terbalik. Kita tunggu hasil akhir dari proses pencarian tersebut besok,” kata Judha kepada Republika, Rabu (24/5/2023).
Menurut Judha, tim Basarnas RI tidak ikut terlibat dalam operasi pencarian awak kapal Lu Peng Yuan Yu 028. “Merujuk lokasi kapal, koordinasi SAR dilakukan oleh Australia. Basarnas (RI) mendukung komunikasi dengan berbagai institusi SAR lintas negara,” ujarnya.
Pada Selasa (23/5/2023) lalu, Kementerian Transportasi China mengumumkan, setelah melakukan operasi pencarian, berdasarkan penilaian awal, tak ada korban selamat dalam insiden terbaliknya kapal Lu Peng Yuan Yu 028. “Dari analisis kapal yang terbalik, penilaian awal adalah bahwa tidak ada yang selamat dari kapal tersebut,” kata Kementerian Transportasi China dalam sebuah keterangan yang diunggah di situs media sosial resminya, Selasa (23/5/2023).