REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berhubungan badan bagi pasangan suami-istri dinilai berpahala dalam Islam. Ketika berhubungan atau berjimak, setiap pasangan pun dianjurkan untuk saling membahagiakan. Namun, ada sebagian suami ada yang tidak mampu membahagiakan istirnya di ranjang lantaran mengalami ejakulasi dini.
Seorang suami tentu juga harus memenuhi hak-hak istrinya, termasuk di dalamnya hak untuk mendapatkan kenikmatan seksual. Dalam berhubungan intim dengan istri, suami jangan sampai hanya mencari kepuasan diri sendiri.
Jika ada masalah ejukalasi dini saat berhubungan intim, maka suami pun harus dikonsultasikan dengan istri dan mencari jalan keluarnya. Misalnya, dengan melakukan konsultasi kepada dokter spesialis dan melakukan pengobatan.
Namun, selain melakukan usaha medis, berdoa juga penting bagi seorang suami agar tidak mengalami ejakulasi dini saat berhubungan intim. Dalam hal ini, berobat dan berdoa memang sudah semestinya dilakukan.
Dalam buku “Tanya Jawan Fikih Keseharian” karya Mahbub Maafi dijelaskan, doa khusus yang diajarkan Nabi Muhammad SAW tentang kasus sejakulasi dini tidka ditemukan dalam berbagai literature Islam klasik tidak ditemukan.
Kendati demikian, dia menemukan sebuah doa yang dipanjatkan oleh Ibnu Mukadir. Seorang tabiin ini membaca doa berikut ini:
اَللَّهُمَّ قَوِّ ذَكَرِي فَإِنَّهُ مَنْفَعَةٌ لِأَهْلِي
Allahumma qawwi zakarii fainnahu manfa’atun liahlii
“Ya Allah, kuatkan zakarku karena sesungguhnya hal itu bermanfaat buat istriku”
Menukil keterangan dalam kitab Faidlul Qadir karya Abdurra’uf al-Munawi, Ibnul Munkadir memanjatkan doa tersebut agar dikuatkan zakarnya semata-mata untuk memenuhi apa yang menjadi hak istrinya.
“Dengan kata lain, untuk memenuhi birahi istrinya. Sebab, syahwat birahi perempuan itu ada pada laki-laki. Jika dibiarkan atau tidak “disentuh”, dikhawatirkan perempuan akan terjerumus ke dalam perzinahan,” jelas Mahbub Maafi.
Jangan lupa juga, sebelum berhubungan intim, pasangan suami-istri juga dianjurkan untuk membaca doa berikut ini:
بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Bismillah Allahumma jannibnas syaithana wa jannibis syaithana ma razaqtana
Artinya: "Dengan menyebut nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami." (HR Bukhari).