Kamis 25 May 2023 16:37 WIB

PDIP Belum Rapatkan Isu Jokowi Bermain 'Dua Kaki' di Pilpres 2024

Hal-hal yang berkaitan dengan dukungan Jokowi dipandang hanya sebagai persepsi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Andri Saubani
Presiden Joko Widodo menyapa relawan di Stadion GBK, Jakarta, beberapa lalu. Jokowi diisukan bermain 'dua kaki' di Pilpres 2024. (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Presiden Joko Widodo menyapa relawan di Stadion GBK, Jakarta, beberapa lalu. Jokowi diisukan bermain 'dua kaki' di Pilpres 2024. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto mengaku yakin bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mendukung langkah partainya pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Termasuk dalam hal ini adalah mendukung bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Ia enggan mengomentari pandangan dan analisis yang menyebut Jokowi bermain "dua kaki" dalam Pilpres 2024. Dalam banyak analisis, Jokowi disebut mendukung Ganjar sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2024.

Baca Juga

"Nggak ada rapat internal (di PDIP untuk membahas dugaan dua kaki Jokowi), tidak ada sampai hari ini. Saya sebagai DPP tidak ada rapat," ujar Bambang di ruangannya, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Hal-hal yang berkaitan dengan dukungan Jokowi dipandangnya sebagai persepsi saja, bukan fakta. Termasuk isu dukungan Jokowi kepada Prabowo lewat putra sulungnya yang juga Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Kamu tanya dukungan Pak Jokowi, normatif dia kader PDI Perjuangan, ini normatif, ya. Kira-kira dia mendukungnya adalah, ya, keputusannya Ketua Umum (PDIP), normatifnya kan begitu. 'Pak, tapi ini begini-begini?' ya, tanya Pak Jokowi, aku kan bicara normatifnya," ujar Bambang.

Adapun Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai lumrah jika Jokowi dua kaki untuk Pilpres 2024. Main dua kaki tersebut maksudnya adalah sinyal mendukung dua tokoh pada kontestasi nasional mendatang.

"Ya wajar-wajar saja beliau dua kaki, empat kaki, silakan, ya. Tapi, jangan dua, tiga kaki membuat negara ini jadi rusak. Apalagi seolah-olah dengan isyarat kemarin Mas Gibran dengan Pak Prabowo kelihatan ada yang merasa kebakaran gitu," ujar Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa di gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement