REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir beserta jajaran melakukan kunjungan silaturahim ke gedung Pusat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan bertemu dengan Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) di Jakarta, Kamis (25/5/2023).
Haedar mengakui, PBNU di tangan Gus Yahya banyak melakukan terobosan, termasuk perubahan dalam kantor PBNU yang terletak di Jalan Kramat Raya.
"Bahkan begitu progresif, ya. Saya pikir kita hadir di kantor PBNU saja ini sudah berubah wajah. Kalah itu kantor PP Muhammadiyah," kata Haedar berkelakar.
Gedung PBNU di lantai dasar memang terlihat lebih modern. Di bagian depan, para pendatang dapat menjumpai kedai kopi.
Di sebelah kirinya ada ruangan khusus untuk merokok. Lalu, pengunjung yang datang juga dapat melihat gambar lukisan pendiri NU, Kiai Haji Muhammad Hasyim Asy'ari, dan tokoh ulama NU, Kiai Haji Maimun Zubair yang akrab dipanggil Mbah Moen.
Lantai dasar gedung PBNU didominasi warna putih dengan lantainya menggunakan marmer cararra guratan abu-abu. Di sini juga terdapat dua lift yang dapat digunakan pengunjung.
"Bahkan, di level global, kami juga memberi apresiasi yang tinggi pada PBNU di bawah pimpinan Gus Yahya yang banyak melakukan terobosan, termasuk aktivitas-aktivitas dialog di kancah internasional sebagai bagian dari mengembangkan dan mewujudkan Islam yang rahmatan lil alamin," ucap Haedar.
Adapun rombongan PP Muhammadiyah diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang didampingi Wakil Ketua Umum H Amin Said Husni, Wakil Sekretaris Jenderal Najib Azca dan Suleman Tanjung.
Sementara itu, Prof Haedar Nashir didampingi oleh Sekretaris Umum Prof H Abdul Mu'ti, Bendahara Umum Hilman Latief, jajaran Ketua Prof Anwar Abbas, Saad Ibrahim, dan Agus Taufiqurrahman, serta jajaran Sekretaris Izzul Muslimin dan M Sayuti.