REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Timnas Bola Basket Putri Indonesia, Christopher Tanuwidjaja mengaku kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan rasa bangganya kepada skuad asuhan Lin Chi Wen yang berhasil mencetak sejarah. Timnas basket putri membawa pulang medali emas SEA Games untuk pertama kalinya dalam 64 tahun atau sejak pertama kali pesta olahraga terbesar se-Asia tenggara itu digelar pada 1959.
Christopher mengungkapkan perjuangan yang harus dilalui oleh Priscilla Annabel Karen dkk untuk sampai ke titik itu tidaklah mudah. Pasalnya, keberhasilan ini tidak dibarengi dengan adanya kompetisi basket putri di Indonesia dan Timnas Basket Putri tidak masuk dalam cabang olahraga (Cabor) prioritas, tapi mereka tetap bisa membuktikan diri mereka patut mendapat perhatian lebih.
"Bukan tanggung jawab saya ada atau tidak ada liga. Tugas saya adalah mempersiapkan Timnas. Kalau dibilang nggak ada kompetisi, buat kami kompetisi itu ada, kita ikut kompetisi di luar negeri sebelum Timnas mulai. Kita persiapan latih tanding di luar negeri, ikut turnamen di luar negeri juga," kata Christopher kepada republika.co.id, Kamis (25/5/2023).
Kendati demikian, pria yang akrab disapa Itop itu mengakui akan lebih baik jika ada kompetisi di dalam negeri. Ia mengakui dengan adu tanding atau mengikuti turnamen di luar negeri, para pemain memiliki pengalaman dan mental yang lebih baik. "Tapi memang kompetisi (basket putri) itu harus ada," kata Itop.
Meskipun tidak ada kompetisi domestik, Christopher ingin menunjukkan bahwa Timnas bakset putri tetap bisa menorehkan prestasi. Pasalnya hal itu telah ditunjukkan oleh Malaysia dan Thailand yang juga tidak punya kompetisi domestik tapi tetap bisa membawa pulang emas di ajang internasional seperti SEA Games.
"Malaysia punya 13 medali emas SEA Games, Thailand punya delapan medali emas SEA Games, dan Filipina tidak punya kompetisi basket putri tapi punya medali emas SEA Games, ini Indonesia sekarang akhirnya dapat satu," kata dia. "Jadi kalau kita lihat gak ada korelasinya nih antara liga dengan prestasi timnas, soalnya pencapaian timnas murni dari persiapan yang matang," ujarnya menambahkan.