REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan pembukuan premi industri asuransi umum untuk periode kuartal I 2023 bertumbuh sebesar 16,4 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama pada tahun 2022 dengan total pendapatan Rp26,1 triliun dari Rp22,4 triliun.
"Dari seluruh lini bisnis, tercatat hanya dua lini bisnis yang terkontraksi pada kuartal I 2023 ini, yaitu Asuransi Energy On Shore dan Asuransi Aneka," kata Ketua AAUI Budi Herawan, Jakarta, Selasa (30/5/2023).
Di sisi lain, AAUI mencatatkan klaim industri asuransi umum pada kuartal I 2023 yang mengalami kenaikan 8,9 persen yoy. Tercatat, total klaim yang dibayarkan industri asuransi umum sebesar Rp9,9 triliun, sementara pada tahun lalu sebesar Rp9 triliun.
Menurut dia, kenaikan klaim ini terjadi hampir pada sebagian lini usaha, sedangkan ada tujuh lini usaha yang mencatatkan adanya penurunan klaim, antara lain Asuransi Property, Asuransi Marine Hull, Asuransi Aviation, Asuransi Energy Off Shore, Asuransi Energy on Shore, Asuransi Engineering, dan Asuransi Surety Ship.
Untuk rasio klaim, lanjut dia, ada penurunan pada periode ini menjadi 38 persen dari sebelumnya 40,6 persen. "Asuransi Harta Benda dan Kendaraan Bermotor masih mendominasi untuk pangsa pasar premi terbesar pada Triwulan I 2023, yaitu jumlah pangsa pasar kedua lini tersebut mencapai 44,4 persen. Kemudian, yang mengisi posisi pangsa pasar ketiga setelah kedua lini bisnis tersebut adalah Asuransi Kredit dengan proporsi sebesar 15,9 persen," ujar Budi.
Kendati Asuransi Harta Benda menduduki posisi pertama dalam pangsa pasar terbesar untuk pencatatan premi kuartal I 2023 ini, secara porsi mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu yaitu sebesar 25,5 persen menjadi 24,5 persen pada tahun ini. Salah satu penyebab penurunan ini adalah akibat penurunan penjualan properti di kuartal I 2023.
Terkait lini usaha, pertumbuhan positif juga dicatatkan Asuransi Kendaraan Bermotor pada kuartal I 2023 yang didukung peningkatan penjualan retail sales roda dua sebesar 45,5 persen dan roda empat sebesar 13,8 persen.
"Lini Usaha Asuransi Kredit yang juga menjadi salah satu pangsa terbesar mengalami pencatatan positif di di kuartal I 2023 ini mengalami peningkatan 27,4 persen pada tahun ini. Faktor pendukung utama pada pencatatan pertumbuhan lini usaha ini karena adanya komitmen dari pemerintah untuk terus mendorong pertumbuhan penyaluran kredit kepada masyarakat," ungkap dia.
Lebih lanjut, AAUI melaporkan pencatatan premi Reasuransi pada kuartal I 2023 ini terkontraksi 3,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022
Reasuransi membukukan premi sebesar Rp5,2 triliun, sementara periode yang sama tahun lalu mencatat premi sebesar Rp5,4 triliun. "Rasio klaim dicatatkan naik sebesar 6 persen pada kuartal I 2023 dengan total pembukuan klaim dibayar sebesar Rp1,8 triliun atau naik 17,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar Rp1,5 triliun," ucapnya.