REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan sahabat terdapat jin yang kebiasaannya datang untuk mencuri. Sementara saat ini di Indonesia, tuyul diistilahkan suka mencuri harta manusia. Pendakwah Ustadz Badru Salam, Lc mengingatkan agar jangan sampai kepercayaan pada tuyul menjatuhkan pada kesyirikan.
"Maka dari itulah memang tuyul itu ada tapi ingat ya, jangan sampai kepercayaan kita kepada tuyul itu menjerumuskan kita kepada kesyirikan. Jin bukan untuk kita jadikan teman akan tetapi Allah mengingatkan bahwa sayatin adalah musuh kita dan jangan kita jadikan teman," kata Ustadz Badru Salam melalui YouTube Yufid.
Allah mengatakan,
وَّاَنَّهٗ كَانَ رِجَالٌ مِّنَ الْاِنْسِ يَعُوْذُوْنَ بِرِجَالٍ مِّنَ الْجِنِّ فَزَادُوْهُمْ رَهَقًاۖ
"Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat," (QS. Al-Jinn ayat enam)
"Sesungguhnya di antara laki-laki manusia ada yang meminta perlindungan kepada laki-laki Jin. Maka para jin itu semakin membuat susah manusia. Kita berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Kita pun juga yang berusaha untuk menjaga rumah kita supaya tidak dimasuki setan," ucap Ustadz Badru Salam.
Di samping itu, terkadang ada yang menyampaikan perihal jual-beli tuyul. Ustadz Badru Salam mengatakan bahwa hal itu merupakan perkara yang diharamkan.
"Lalu bagaimana dengan hukumnya jual beli tuyul kita terkadang seringkali mendengar itu jelas ini adalah perkara yang diharamkan karena itu tujuan untuk kebatilan. Hal itu tidak diperkenankan," kata Ustadz.
Sementara pada zaman Rasulullah ﷺ ada jin pencuri yang mengambil makanan zakat. Jin tersebut selama tiga malam berturut-turut bertemu dengan Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.
"Di masyarakat kita ada sebuah keyakinan yang disebut dengan tuyul. Sebetulnya tuyul itu ada atau tidak, karena identik buat tuyul itu adalah jin yang suka mencuri harta, jin yang suka mencuri uang. Kalau kita perhatikan dari Alquran dan hadis Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam. Kitadapati bahwa disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan imam muslim dalam sahihnya dari hadis Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah menugaskan Abu Hurairah untuk menjaga makanan zakat fitr," kata Ustadz Badru Salam.
Ustadz Badru Salam melanjutkan, Ketika Abu Hurairah menjaganya di waktu malam, datanglah seseorang mengambil makanan zakat fitr, kemudian ditangkap oleh Abu Hurairah. Orang ini minta dikasihani, karena ia miskin. Kemudian akhirnya dilepas oleh Abu Hurairah.
Pada pagi harinya Rasulullah menegur Abu Hurairah, 'Apa yang kamu lakukan dengan tawanan mu tadi malam'. Abu Hurairah berkata, 'Ya Rasulullah dia minta dikasihani, maka aku pun melepaskannya, aku merasa iba kepadanya.' Rasulullah mengatakan, 'Sesungguhnya ia akan kembali'.
Malam kedua bertemu jin yang sama...