REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan kemelut yang berpusat pada pemimpin kelompok tentara bayaran Wagner Yevgeny Prigozhin setara dengan pemberontakan bersenjata. Dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu (24/7/2023), Putin menyatakan tindakan yang sedang terjadi merupakan upaya menghancurkan dari dalam.
"Ini setara dengan pemberontakan bersenjata," ujar Putin dikutip dari SkyNews.
Putin pun menuduh kondisi yang saat ini terjadi merupakan serangan dari Barat untuk Rusia. "Seluruh mesin militer, ekonomi dan informasi Barat dilancarkan melawan kita. Pertempuran ini, ketika nasib rakyat kita diputuskan, membutuhkan penyatuan semua kekuatan, persatuan, konsolidasi, dan tanggung jawab," ujarnya.
Prigozhin mengatakan pada Sabtu, bahwa telah menguasai sebuah kota di selatan sebagai bagian dari upaya untuk menggulingkan kepemimpinan militer. Pengumuman ini seperti krisis domestik terbesar yang dihadapi Putin sejak memerintahkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari tahun lalu.
Putin mengatakan, ambisi yang berlebihan dan kepentingan pribadi telah menyebabkan pengkhianatan. "Semua orang yang dengan sengaja melangkah ke jalan pengkhianatan, yang mempersiapkan pemberontakan bersenjata, yang mengambil jalan pemerasan dan metode teroris, akan menderita hukuman yang tak terelakkan, akan bertanggung jawab baik kepada hukum maupun rakyat kita," katanya.
Prigozhin telah menuntut Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov. Dia mengatakan, memiliki 25 ribu anggota pasukan yang akan memulihkan keadilan.
Pernyataan Prigozhin pun melewati batas baru dalam perseteruan tersebut dengan mengatakan, bahwa alasan Putin untuk menyerang Ukraina 16 bulan lalu didasarkan pada kebohongan yang dibuat oleh petinggi tentara. "Perang diperlukan ... agar Shoigu bisa menjadi marshal ... sehingga dia bisa mendapatkan medali 'Pahlawan' [Rusia] kedua," kata Prigozhin dalam sebuah klip video.
"Perang tidak diperlukan untuk mendemiliterisasi atau denazifikasi Ukraina," katanya mengacu pada pembenaran Putin atas perang tersebut.
Sumber keamanan Rusia mengatakan kepada Reuters, bahwa Wagner juga telah menguasai fasilitas militer di kota Voronezh, sekitar 500 km selatan Moskow. Namun Reuters tidak dapat secara independen mengonfirmasi pernyataan itu atau banyak detail yang diberikan oleh Prigozhin. Walikota Moskow Sergei Sobyanin di saluran Telegram, keamanan diperketat di ibu kota Rusia.